Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Lagi Pejabat Iran Jadi Korban Virus Corona, Total 12 Pejabat Tewas

Kompas.com - 16/03/2020, 16:35 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com- Seorang pejabat Iran kembali menjadi korban yang meninggal akibat virus corona. Ayatollah Hashem Bathayi Golpayegani mengembuskan napas terakhirnya hari ini (16/3/2020).

Ayatollah adalah anggota dari sebuah badan pemerintah yang berwenang menunjuk pemimpin agung.

Meninggalnya pria 78 tahun itu membuat daftar pejabat dan eks pejabat Iran yang meninggal karena virus corona menjadi 12 secara keseluruhan.

Baca juga: Sebanyak 4.590 Korban Infeksi Virus Corona di Iran Dinyatakan Sembuh

Ayatollah meninggal dua hari setelah dinyatakan positf mengidap Covid-19 dalam tesnya. Kantor berita IRNA menyebutkan dia sempat dirawat di rumah sakit.

Sebagai pejabat negara, Ayatollah mewakili Teheran dalam Majelis Pakar, sebuah badan ulama beranggotakan 88 orang yang menunjuk dan memantau pemimpin agung Iran.

Sampai Senin (16/3/2020) telah 12 orang dari petinggi Iran, baik yang masih aktif maupun tidak, yang meninggal karena virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.

Sementara itu masih ada 13 pejabat lainnya yang positif terinfeksi dan sedang dalam karantina atau dirawat.

Baca juga: Kota Suci Islam Syiah di Iran Ditutup karena Wabah Virus Corona

Sebelum Ayatollah, pejabat Iran lainnya yang meninggal adalah Mohammad Mirmohammadi (71) yang merupakan tangan kanan Pemimpin Agung Iran.

Virus corona juga telah merenggut nyawa anggota parlemen yang baru terpilih, dan mantan Duta Besar Iran untuk Vatikan, Hadi Khosrosashi.

Iran berjuang ekstra keras menahan penyebaran virus corona yang telah menginfeksi belasan ribu orang dan merenggut ratusan nyawa.

Baca juga: Iran, antara Perang Melawan Virus Corona dan Sanksi Ekonomi...

Data dari Worldometers menyebutkan, total ada 13.938 kasus infeksi virus corona yang terjadi di negara pimpinan Hassan Rouhani tersebut.

Jumlah korban meninggal adalah 724 orang, sedangkan 4.590 pasien dinyatakan pulih.

Angka kematian dan infeksi virus corona di Iran meningkat pesat sejak dua kematian pertama diumumkan pada 19 Februari.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran yang dikutip AFP, tren peningkatan ini disebabkan meningkatnya jumlah tes yang dilakukan.

Baca juga: Usai Pulang dari Jakarta, Sekda Kabupaten TTS Dirumahkan Selama 14 Hari untuk Antisipasi Corona

Banyak pasien dilaporkan mulai menunjukkan gejala beberapa hari setelah mereka terinfeksi.

Sampai sekarang Iran belum menerapkan lockdown seperti yang dilakukan China, Italia, dan beberapa negara lainnya.

Namun Iran telah menutup parlemen, melarang para peziarah berkumpul di makam suci, dan menunda putaran kedua pemilihan legislatif.

Para pejabat juga telah berulang kali mendesak warga untuk mematuhi pedoman dan tinggal di rumah, untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca juga: Dunia Ramai-ramai Terapkan Lockdown dan Larangan Masuk demi Cegah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com