Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Politik Kelabu Malaysia dan Kisah Operasi Senyap Jusuf Kalla

Kompas.com - 02/03/2020, 09:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


POLITIK Malaysia hari-hari ini adalah politik kelabu. Penuh intrik dan intimidasi. Surplus dengan tipu daya dan muslihat. Defisit dalam akhlakul karimah.

Mahatir Mohamad malah menyebut dirinya dikhianati oleh Muhyiddin Yassin, yang kini tengah menjabat Perdana Menteri.

Sebelum itu, tokoh oposisi lain, Anwar Ibrahim, merasa dirinya ditipu dan dihianati oleh Mahathir Mohamad.

Praktik politik di Malaysia hari-hari dan pekan-pekan terakhir adalah pengukuhan ajaran Machiavelli, tujuan menghalalkan segala cara (end justifies the means).

Permufakatan Mahathir dan Anwar

Pangkal kekisruhan diawali oleh permufakatan antara Mahatir Mohamad dan Anwar Ibrahim dua tahun silam. Dua seteru itu tiba-tiba menyatu mendirikan partai koalisi untuk menggempur Najib Razak dan mendongkelnya. Sukses gemilang.

Mahathir jadi Perdana Menteri lagi dan mengangkat Wan Azizah, isteri Anwar Ibrahim sebagai Timbalan Perdana Menteri.

Mahatir Mohamad meyakinkan Anwar Ibrahim bahwa ia hanya menduduki jabatan itu dua tahun. Tongkat kepemimpinan Malaysia akan diserahkan ke Anwar Ibrahim setelah dua tahun berlalu.

Saya masih ingat, Jusuf Kalla mengingatkan Anwar Ibrahim ketika itu.

Apa betul permufakatan Anda dengan Mahatir sudah ditimbang-timbang? Bukankah Mahathir yang mengakhiri karier politik Anda dan memenjarakanmu, begitu Jusuf Kalla menasihati Anwar Ibrahim.

“Itu yang lalu Pak Jusuf. Insya Allah, Mahatir Mohamad akan memenuhi janjinya,” jawab Anwar ke Jusuf Kalla.

Sebelum dua tahun masa kepemimpinan Mahatir berakhir, Anwar sudah melakukan berbagai gerakan tagih janji.

Saling mengkhianati

Mahatir dengan pengalaman jam terbang politik yang begitu lama, mengambil sebuah gerakan politik spektakuler.

Ia mengundurkan diri dan mendemisionerkan kabinetnya sendiri. Pengunduran dirinya diterima oleh Raja.

Tujuan politik Mahatir sangat jelas. Ia ingin meneruskan kekuasaannya dan tidak ingin ditagih oleh Anwar Ibrahim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com