DOHA, KOMPAS.com - Pihak Amerika Serikat (AS) dan Taliban telah menandatangani perjanjian damai pada Sabtu (29/2/2020) di Doha, Qatar. Perjanjian ini menandai berakhirnya invasi militer AS di Afghanistan selama 18 tahun lebih.
AS mulai menginvasi Afghanistan pada 11 September 2001. Sejak kejadian tersebut, puluhan ribu korban berjatuhan dan kerugian ditaksir mencapai 2 triliun dollar AS (sekitar Rp28,6 kuadriliun), demikian data yang diungkap The Washington Post.
Finalisasi kesepakatan ini ditandai dengan jabat tangan antara Mullah Abdul Ghani Baradar selaku pemimpin Taliban, dan Zalmay Khalilzad yang merupakan utusan AS.
Draf perjanjian damai ini terdiri dari empat bagian yang menjadi pokok bahasan utama.
Baca juga: Kesepakatan AS-Taliban, Trump: Kesempatan Rakyat Afghanistan Berdamai
Bagian pertama menerangkan jaminan bahwa tanah Afghanistan tidak boleh dipakai siapa pun untuk menyerang keamanan AS dan sekutunya.
Bagian kedua berisi jaminan dan mekanisme AS untuk menarik semua pasukannya dari Afghanistan.
Bagian ketiga adalah perundingan intra-Afghanistan digelar pada 10 Maret 2020, dan akan dilakukan setelah kedua pihak memenuhi kewajiban di bagian pertama dan kedua.
Kemudian di bagian keempat, mencantumkan gencatan senjata secara permanen dan komprehensif harus dibahas dalam negosiasi intra-Afghanistan, seperti tanggal dan mekanismenya.
Bagian pertama dan kedua jika tidak dilanggar, akan membuka jalan ke bagian tiga dan empat.
Mengenai apa saja rincian isi perjanjian damai AS-Taliban, berikut adalah poin-poinnya:
Baca juga: Gencatan Senjata AS-Taliban, Ini 4 Hal yang Perlu Anda Ketahui
Pihak Negeri "Uncle Sam" akan menarik semua personil militernya dari Afghanistan secara bertahap dalam 14 bulan ke depan. Tahapannya sebagai berikut:
Selama 135 hari pertama (4,5 bulan), AS menarik mundur pasukannya dan menyisakan 8.600 personel di Afghanistan. Jumlah ini termasuk sekutu dan pasukan koalisi.
Baik AS, sekutu, dan koalisi akan menarik mundur pasukannya dari lima basis militer.
Kemudian di 9,5 bulan sisanya, pihak AS, sekutu, dan koalisi menyelesaikan penarikan mundur semua pasukannya, dari basis-basis militer yang tersisa.
Sebanyak 5.000 tahanan perang dan politik Taliban dan 10 ribu tahanan lainnya akan dilepas AS mulai 10 Maret 2020, tepat ketika negosiasi intra-Afghanistan digelar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.