Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Afghanistan: Kami Berhak Menikmati Kedamaian

Kompas.com - 29/02/2020, 20:09 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

DOHA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mendarat di Doha, Ibukota Qatar pada Sabtu (29/02/2020) untuk penandatanganan kesepakatan bersejarah dengan perwakilan Taliban dan mengakhiri perang yang selama ini sudah berlangsung selama 18 tahun.

Dilansir dari REUTERS, Pompeo hadir dengan penerbangan dari Washington untuk menghadiri pertemuan dengan Qatari Emir sebelum menghadiri penandatanganan kesepakatan.

Keputusan kesepakatan adalah menarik mundur pasukan militer AS dari Afghanistan. Namun terdapat beberapa keraguan di antaranya sampai berapa lama kedamaian akan mampu bertahan.

Juga, bagaimana komunikasi bisa dibangun antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan yang selama ini dianggap sebagai boneka AS.

Beberapa jam sebelum kesepakatan, Taliban meminta kepada seluruh anggotanya untuk menahan serangan apapun, untuk kebahagiaan seluruh bangsa.

Baca juga: Kesepakatan AS-Taliban, Trump: Kesempatan Rakyat Afghanistan Berdamai

"Yang kita tunggu adalah AS memenuhi janji mereka selama negosiasi dan kesepakatan damai," ungkap Zabiullah Mujahid, juru bicara untuk kelompok Islam Taliban.

Mujahid mengatakan "menjengkelkan dan provokatif" bahwa pesawat militer asing terus terbang di atas wilayah Taliban, tetapi pejuang milisi mengikuti perintah untuk mundur.

Jutaan warga Afghanistan berharap kesepakatan damai mampu membuka jalan berakhirnya perang AS di negara mereka.

Perang AS-Taliban telah membunuh puluhan ribu orang, dimulai ketika AS meluncurkan serangan ke Afghanistan sepekan setelah 11 September 2001--serangan dari milisi Alqaeda di New York dan Washington.

Washington menuduh Taliban menyembunyikan Al Qaeda dan pemimpinnya Osama bin Laden, dan dengan sekutunya menggulingkan kelompok itu dari kekuasaan.

Namun Taliban tetap merupakan kekuatan yang kuat dan saat ini menguasai sekitar 40% wilayah Afghanistan.

Bagi Presiden AS Donald Trump, kesepakatan itu merupakan peluang untuk memenuhi janjinya untuk membawa pulang pasukan AS.

Tetapi para pakar keamanan juga menyebutnya pertaruhan kebijakan luar negeri yang akan memberikan legitimasi internasional kepada Taliban.

Baca juga: Kesepakatan Damai AS-Taliban, Trump: Saya Akan Menandatanganinya

"Hari ini adalah hari yang monumental bagi Afghanistan," kata Kedutaan Besar AS di Kabul dalam unggahannya di Twitter.

“Ini tentang menciptakan perdamaian dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bersama. Kami mendukung Afghanistan. ”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com