Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sengketa Bendungan Sungai Nil antara Mesir, Ethiopia, dan Sudan

Dengan ini rangkaian turbin pertama sudah bisa diuji coba.

Perdana Menteri Abiy Ahmed mengumumkan hal ini saat tiga negara Ethiopia, Mesir dan Sudan setuju untuk meneruskan perundingan terkait bendungan tersebut, sesudah diselenggarakannya pertemuan tingkat tinggi daring antar-ketiga negara.

Proyek ini menjadi sumber ketegangan diplomatik sejak pembangunannya dimulai di Ethiopia pada 2011.

Ethiopia memandang proyek pembangkit listrik ini sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi mereka dan sumber energi yang vital.

Namun Mesir dan Sudan, yang berada di hilir, mengkhawatirkan bendungan senilai US$4miliar itu akan mengurangi akses mereka terhadap air.

Bertahun-tahun negosiasi yang alot tetap gagal membawa pada kesepakatan mengenai bagaimana dan kapan mengisi bendungan, dan berapa banyak air yang akan dilepaskan oleh bendungan tersebut.

Saat beroperasi, bendungan yang diberi nama Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) akan menghasilkan 6.000 megawatt listrik, membuatnya menjadi bendungan penghasil tenaga listrik terbesar di Afrika. Bendungan ini akan menyediakan listrik bagi 65 juta warga Ethiopia yang kini mengalami kesulitan listrik secara reguler.

Apa kata Perdana Menteri Ethiopia?

“Terbukti dalam dua minggu terakhir di musim hujan bahwa pengisian GERD di tahun pertama telah tercapai dan bendungan yang sedang dalam pengerjaan sudah terpenuhi,” kata PM Abiy.

Menteri pengairan Ethiopia Seleshi Bekele mengatakan hal ini akan memungkinkan dilakukannya pengetesan rangkaian turbin di bendungan.

Pernyataan ini tidak menyediakan angka-angka seputar jumlah air yang kini ada di bendungan. Namun sebelumnya Ethiopia menyebutkan target 4,9 milyar meter kubik air, yang akan mencapai ketinggian pada titik terendah dinding bendungan tersebut.

Ethiopia mengatakan akan mengisi bendungan itu bulan Juli, sementara Mesir memperingatkan agar menundanya sementara perundungan berlanjut.

Masih belum jelas apakah Ethiopia telah mempercepat proses pengisian bendungan, atau apakah bendungan itu terisi oleh air hujan.

Sudan sebelumnya mengatakan telah memperhatikan adanya penurunan aliran air Sungai Nil di wilayah mereka.

Apa yang terjadi dengan perundingan?

Kesepakatan untuk melanjutkan pembicaraan tercapai dalam pertemuan Uni Afrika (AU) yang dipimpin oleh Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.

Ini terjadi sesudah pertemuan sebelumnya, yang dimediasi oleh AU, gagal menghasilkan kesepakatan antara tiga negara.

Awal tahun ini, Amerika Serikat juga berupaya mengantarai perundingan dan gagal.

Dalam pernyataannya, kantor kepresidenan Mesir mengatakan perundingan mengenai hal ini akan berfokus pada “mengembangkan kesepakatan hukum yang mengikat untuk mengisi dan mengoperasikan” bendungan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/24/225731670/sengketa-bendungan-sungai-nil-antara-mesir-ethiopia-dan-sudan

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke