Saat senja beranjak menghilang, lampu Menara Limboto menampakkan dirinya, wujud menara yang meninggi itu menyala berganti-ganti warna.
Seluruh permukan dan bagian-bagiannya bermandikan cahaya, tidak ada kesan baja yang kaku seperti saat ditatap pada siang hari yang terik.
Menara dengan cahaya warna-warninya yang memikat ini menambah syahdu Kota Limboto, sebuah kota tua yang pernah menjadi pusat Kerajaan Limutu.
Pesona cahaya Menara Limboto ini tersohor sejak pertama kali dikenalkan beberapa tahun menjelang pandemi Covid-19 lalu. Saking banyaknya orang yang datang untuk melihat tarian Cahaya yang menerangi menara, keempat ruas jalan yang menuju tempat ini ditutup.
Baca juga: Daya Tarik Desa Wisata Botubarani Gorontalo
Senja telah lama lewat, lampu-lampu menyemarakkan malam Ramadhan, aroma harum makanan dan minuman masih tersisa, orang-orang mulai berangsur berkurang. Di sebelah menara, Masjid Baiturrahman dipadati orang, di dalamnya orangmenunaikan salat.
Riuh Ramadhan berpindah ke masjid Baiturrahman. Kali ini warga penuh khusuk mendekatkan diri pada Allah SWT, menjala keberkahan sepanjang bulan Ramadhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.