Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Artisan Pastry, Apa Bedanya dengan Pastry Biasa?

Kompas.com - 09/08/2023, 15:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren artisan kian dikenal di dunia kuliner Indonesia. Belakangan, artisan pastry menjadi salah satunya.

Sederhananya, artisan merupakan produk yang dibuat dari bahan alami menggunakan tangan atau handmade. Begitu juga yang terjadi pada artisan pastry.

"Kriteria artisan pastry lebih pada kualitas, keunikan, dan jumlah terbatas. Produk tersebut harus banyak dikerjakan secara manual," kata Director & Executive Pastry Chef APCA Indonesia Louis Tanuhadi saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (8/8/2023).

Definisi tersebut tidak berarti artisan pastry dibuat tanpa menggunakan mesin sama sekali.m

Artisan pastry mengarah pada penggunaan mesin konvensional, bukan mesin otomatis yang membuat produk dalam skala besar.

Selanjutnya, artisan pastry dibuat dengan standar tinggi pada bentuk, rasa, dan kemasan yang digunakan.

Artisan pastry juga harus memiliki keunikan, membedakannya dengan produk di pasaran yang mudah ditemukan.

Baca juga:

"Kalau produknya masal, tidak ada yang istimewa, saya tidak bisa menyebutkan dia artisan. Menurut saya, lebih ke home industry," ujar Louis.

Louis mengambil contoh pastry populer Perancis, croissant. Croissant bisa dibuat oleh siapa saja, tetapi tidak bisa disebut produk artisan bila tak ada inovasi yang dibuat.

Misalnya, mengubah isian croissant yang mulanya cokelat menjadi makanan asal Indonesia, seperti rendang atau sambal matah, dibarengi dengan kualitas tinggi.

Bahan untuk membuat artisan pastry pun harus alami, tidak boleh menggunakan produk instan atau premix.

Itu sebabnya, artisan pastry dibuat dengan durasi lebih lama daripada pastry biasa. Hal ini menjadi salah satu faktor harga artisan pastry biasanya lebih mahal. 

Baca juga:

Pastry mahal

ilustrasi pastry.SHUTTERSTOCK/Dmitriy Krasko ilustrasi pastry.

Kualitas bahan, pembuatan manual, dan keunikan produk membuat harga jual artisan pastry lebih mahal dibandingkan dengan pastry umum di pasaran.

"Bahan baku itu penting, tetapi produknya harus tidak serupa dengan di pasaran. Misalnya, menggunakan bahan baku lokal, itu menarik," jelas Louis.

Bahan baku tidak harus mahal, melainkan berkualitas baik, seperti memilih menggunakan mentega daripada margarin untuk pemilihan jenis lemak.

Artisan pastry pun dinilai lebih unggul dalam kesegaran produknya karena tidak dibuat dalam jumlah besar.

Oleh karena beberapa hal tersebut, umumnya produksi artisan pastry terbatas dan berpengaruh pada harga jual. 

"Biasanya ketika mereka telah berkembang bisnisnya dan memiliki banyak cabang, mereka sudah tidak lagi berfokus pada kualitas, tetapi sudah terjebak pada kuantitas dan memproduksi masal," ungkap Louis.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com