KOMPAS.com - Biasanya kita akan mencium aroma daging ayam untuk memastikan kesegaran dagingnya.
Melansir The Spruce Eats, tanda ayam tak segar dan mengandung bakteri tak hanya ditandai bau dan warna.
Oleh karena itu, kamu harus mencegah datangnya penyakit sebelum mengonsumsi atau mengolah daging ayam. Berikut beberapa cara yang dapat kamu terapkan.
Baca juga: 5 Ciri Ayam Potong Segar, Bekal Bikin Makanan Lebaran
Pedoman standar seperti yang diberikan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, ayam harus dimasak hingga suhu daging mencapai 74 derajat celsius. Pada suhu ini sudah dapat membunuh kuman dan bakteri.
Namun, dari sisi kualitas masakan ini akan terlalu kering dan berserat. Kamu bisa mengatasinya dengan memasak dengan memperpanjang durasinya.
Misalnya, memasak ayam sampai suhu daging 65 derajat celsius selama sekitar tiga menit adalah sama dari segi keamanan pangan dengan 74 derajat celsius selama 30 detik.
Demikian juga dengan memasak ayam sampai suhu 62 derajat celsius selama delapan menit.
Baca juga:
Mengutip The Spruce Eats, menyimpan daging ayam di dalam freezer, dapat memperpanjang umur simpannya maupun untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya.
Usahakan suhu freezer mencapai -17 derajat celsius. Gunakan termometer khusus untuk mengukur suhu freezer.
Hindari mencairkan daging ayam menggunakan microwave agar tidak ada efek keracunan karena gelombang mikro menghasilkan panas.
Panas menghasilkan suhu yang mendorong pertumbuhan bakteri.
Jangan mencairkan daging ayam dengan membiarkannya di suhu ruang, karena memberi kesempatan bagi bakteri patogen berkembang.
Cara yang baik yaitu daging ayam yang membeku dicairkan secara berkala. Keluarkan dari freezer, biarkan mencair di kulkas selama semalam atau satu sampai dua hari.
Baca juga: 2 Bagian Ayam yang Cocok Dibuat Nugget, Rasa Enak dan Gizi Seimbang