KOMPAS.com - Selain sebagai tambahan, meringue juga kerap dijadikan bahan utama dalam membuata kue, misalnya, chiffon cake.
Chiffon cake atau bolu sifon membutuhkan meringue untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan mengembang.
Meski terlihat mudah dibuat, kocokan gula dan telur ini bisa saja gagal bila cara membuatnya salah. Meringe yang gagal otomatis membuat kue bantat.
Tanda meringue gagal bisa langsung dilihat dari teksturnya. Jika berhasil, tekstur meringue akan kaku.
Sebaliknya, meringue yang masih cair atau tak kunjung kaku berarti gagal dan tidak bisa digunakan untuk membuat chiffon cake.
Sebelum membuatnya di rumah, kamu bisa menyimak tiga penyebab meringue gagal berikut ini.
Baca juga:
Pemilik usaha chiffon cake Tata Cakery, Chrestella Agatha menuturkan, sangat penting menjaga kesegaran telur sebelum membuat meringue.
Menurutnya, hasil meringue akan lebih sempurna bila dibuat menggunakan putih telur segar.
"Karena semakin fresh semakin gampang (dipisahkan dari kuning telur). Sementara telur yang sudah beberapa hari disimpan, kesenggol dikit, kuning telurnya itu pecah kan," kata Chrestella.
Bagian telur yang digunakan untuk membuat meringue hanya putihnya. Kamu harus berhati-hati saat memisahkan bagian putih ini dari kuning telur.
Pasalnya, kuning telur yang terikut dalam kocokan meringue bisa menyebabkan hasil akhirnya gagal.
Chrestella mengatakan, air yang tersisa di wadah untuk mengocok meringue, bisa menjadi penyebab meringue gagal.
"Wadah yang dipakai masih ada air atau kocokan miksernya kurang kering gitu," kata Chrestella saat ditemui Kompas.com di Tata Cakery, Rabu (13/7/2022).
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram