KOMPAS.com - Cara membuat tape ketan sebetulnya simpel. Namun kamu harus hati-hati saat memasak beras ketannya supaya tidak gagal ketika difermentasi.
Proses memasak yang keliru dapat membuat beras ketan hancur atau justru keras.
Kurniawan Indonesianto, pemilik usaha tape ketan Budhe Wati membagikan cara mengukus beras ketan untuk tape agar hasilnya pulen dan tidak keras. Berikut penjelasannya.
Baca juga:
Sebelum dikukus, beras ketan harus dicuci dan direndam terlebih dulu. Lama perendaman sekitar dua sampai tiga jam.
Menurut Kurniawan penting untuk memahami karakteristik beras ketan karena akan memengaruhi waktu perendaman.
"Berasnya itu direndam, tapi tergantung karakter beras juga ngerendamnya. Aku pernah ngerendam beras itu, ketika tak rendam tiga jam itu ternyata belum sempurna. Tapi ada juga yang direndam dua jam sudah sempurna itu ada. Jadi, kalau beras baru kita harus tahu karakternya dulu," jelasnya.
Setelah direndam beras ketan dapat diberi tambahan pewarna. Caranya yakni dengan merendamnya kembali sekitar 20-40 menit.
Namun kamu boleh melewatkan proses ini jika ingin membuat tape ketan putih.
Baca juga:
Beras ketan yang telah direndam dapat langsung dikukus hingga setengah matang. Waktu pengukusan sekitar 10-20 menit.
"Terus, kemudian dikukus sampai 10 sampai 20 menitlah. Pokoknya ketika beras itu sudah enggak jadi beras lagi, sudah jadi kayak ketan tapi belum matang," ujar Kurniawan.
Setelah proses pengukusan, beras ketan sebaiknya dicuci lagi sampai tidak lengket. Jika sudah, maka kamu bisa mengukus beras ketan sampai benar-benar matang.
"Itu terus diangkat, dicuci lagi sampai lengket ketannya hilang. Pokoknya sampai bersih, kena air dan tangan itu enggak lengket nah terus dikukus lagi, setengah jam. Setelah itu diangkat, terus didiamkan," tutur Kurniawan.
Baca juga:
Beberapa orang juga menyiram beras ketan yang matang dengan air hangat. Namun Kurniawan tidak melakukannya.
Menurutnya cara tersebut justru dapat membuat tekstur beras ketan lebih lembek dan hancur.
Alih-alih melakukan proses tersebut, Kurniawan lebih memilih untuk mencuci dan mengukus beras ketan seperti yang dijelaskan sebelumnya.