Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Coffee Shop Meningkat di Tengah Pandemi, Benarkah?

Kompas.com - 29/09/2021, 20:03 WIB
Maria Bella Evangelica Kapojos,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Adanya pandemi membuat sebagian besar usaha mengalami penurunan penjualan mulai dari pariwisata, perhotelan, hingga pusat perbelanjaan.

Namun, ternyata terdapat sejumlah coffee shop yang penjualannya mengalami peningkatan didukung dengan perubahan strategi.

Founder of Gerilya Coffee & Roastery Gemawan Wahyadhiatmika mengungkapkan bahwa perubahan strategi penjualan menggunakan platform online membawa peningkatan penjualan yang signifikan.

“Kalo dari segi spesifik penjualan kita secara sells itu naik lebih kurang 150 hingga 200 persen. The best mungkin di 180 persen,” kata Gemawan dalam salah satu webinar Food & Hotel Indonesia VirtualHub 2021, Jumat (24/9/21).

Baca juga:

Gerilya Coffee & Roastery melihat bahwa konsumen ingin hal yang gampang diakses, sehingga tren penjualan secara online mampu memberi peningkatan penjualan.

Selain itu, Gerilya Coffee & Roastery juga menambah produk yang dijual secara online seperti cup dan alat seduh, karena terjadi peningkatan terhadap pola home brewing di masyarakat.

Peningkatan penjualan kopi secara online dan take away berdasarkan data Speciality Coffee Association (SCA) mencapai 109 persen di seluruh dunia.

Baca juga: Efek Pandemi buat Coffee Shop di Indonesia, Pelanggan Pilih Beli Kopi Online

Ilustrasi es latte. UNSPLASH/NATHAN DUMLAO Ilustrasi es latte.

Penjualan online dan inovasi produk

Hal yang sama tentang peningkatan penjualan kopi juga diungkapkan oleh Coffee Cart Strategy Kedai Kopi Guyon Ego Prayogo.

Inovasi yang dibuat melalui penambahan produk baru membawa dampak pada penjualan di Kedai Kopi Guyon.

“Respon mereka bagus banget sih. Sampai saat ini untuk respon oke banget,” ujar Ego.

Kopi Guyon menyusun rencana untuk ke depannya agar penjualannya terus meningkat di tengah pandemi.

“Untuk rencana lain, kita bakal pasang take bar. Aku bakal fokusin di tempatku modelannya take bar. Jadi ketika orang datang, sudah kita siapkan di dalam chiller, nanti sudah tidak pake kalengan,” lanjutnya.

Ia melihat hal tersebut dapat lebih memudahkan konsumen ketika datang memesan, mereka bisa langsung jalan tanpa menunggu lama.

Sementara Gerilya Coffee memiliki cara lain agar tetap memiliki pertumbuhan penjualan selama pandemi. Mereka lebih berfokus kepada perizinan seperti BPOM dan izin lainnya.

“Buat kami itu penting banget buat ke depan terutama BPOM, menunjukkan bahwa kami serius untuk cara produksi yang baik dan benar,” ujar Gemawan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com