Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Pandemi buat Coffee Shop di Indonesia, Pelanggan Pilih Beli Kopi Online

Kompas.com - 29/09/2021, 18:01 WIB
Maria Bella Evangelica Kapojos,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih kurang satu setengah tahun di Indonesia sangat berdampak bagi banyak sektor.

Selain sektor pariwisata dan perekonomian, pandemi ini juga berdampak hingga ke berbagai usaha salah satunya coffee shop.

Kondisi coffee shop saat pandemi mengalami perubahan yang sangat besar terutama pada pola konsumsi masyarakat.

Baca juga:

Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) sempat membuat sebuah survei untuk mengetahui seberapa buruk dampak dari pandemi ini terhadap coffee shop.

“Survei sudah diisi oleh sekitar 100 member yang mempunyai coffee shop di seluruh Indonesia, paling buruk penjualannya turun hingga mencapai 70 persen saat PPKM pertama diterapkan,” kata Executive Director SCAI Andi Fahcri dalam webinar Food & Hotel Indonesia VirtualHub 2021, Jumat (24/9/2021).

Pandemi mengakibatkan pola konsumsi masyarakat khususnya dalam membeli kopi di coffee shop berubah bahkan di seluruh dunia.

Baca juga: Bedanya Coffee Shop dan Coffee Roastery

Mengenal beragam perizinan usaha sebelum menjalankan berbagai bisnis seperti coffee shopUnsplash/Toa Heftiba Mengenal beragam perizinan usaha sebelum menjalankan berbagai bisnis seperti coffee shop

Pelanggan lebih pilih beli kopi online atau take away

Dari data Speciality Coffee Association (SCA) terjadi peningkatan yang signifikan terhadap pola konsumsi kopi masyarakat.

Sebanyak 5.380 persen kenaikan penjualan yang berasal dari take away atau platform online.

Tidak hanya itu, terjadi peningkatan di beberapa coffee shop yang sifatnya shelter in place atau berada di pinggir jalan dan mempunyai tempat take away sendiri.

“Terdapat peningkatan sekitar 521 persen jumlah penjual yang beralih bisnisnya ke pinggir jalan” lanjut Andi.

Baca juga: 4 Hal Wajib Ada di Kedai Kopi Kekinian, Bukan Sekadar Instagenic

Perubahan pola yang beralih ke pinggir jalan ini menjadi tren bahkan ke seluruh dunia di masa pandemi saat ini.

Pembayaran non tunai paling diminati

Peningkatan lain juga terjadi pada opsi delivery, yaitu sekitar 300 persen dan peningkatan perubahan di pola pembayaran.

Saat pandemi, pola pembayaran masyarakat juga mengalami perubahan yang awalnya tunai (cash) menjadi non tunai (non cash).

“Termonitor bahwa 30 persen terjadi kenaikan ke pola pembayaran non cash. Non cash ini bisa online atau dari kartu,” tuturnya

Baca juga: 3 Coffee Shop Asal Indonesia yang Buka Cabang di Luar Negeri

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com