Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Kopi Es Tak Kie sampai Kwang Koan Kopi Johny

Kompas.com - 30/09/2020, 21:09 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Terdapat sejumlah kedai kopi legendaris di Jakarta, salah satunya bahkan berdiri lebih dari 100 tahun.

Baca juga: Wisata Virtual ke 8 Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Ada yang Berdiri Sejak 1878

Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa budaya mengopi telah mengakar kuat di masyarakat Indonesia sejak lama sekali.

Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kamu dapat memesan kopi secara online maupun takeaway. Bisa membeli kopi jadi maupun biji dan bubuk. Nantinya dapat kamu seduh sendiri di rumah.

1. Kopi Es Tak Kie

Kedai Kopi Es Tak Kie telah berdiri sejak 1927. Kedai yang legendaris ini berawal dari warung kopi kaki lima yang didirikan oleh seorang bernama Liong Kwie Tjong.

Karena warung kopinya kala itu laku keras, ia pun memutuskan untuk menyewa kios kecil di sebuah rumah bergaya Belanda. Sejak berdiri 1927 silam, lokasi kedai kopi tersebut tak berubah hingga sekarang.

Baca juga: 7 Istilah dalam Icip Kopi, Ada Acidity dan Aftertaste

Sajian andalan di sini adalah Kopi O atau kopi hitam original. Paling enak jika memesan Kopi O dingin agar segar setelah menembus kota Jakarta yang panas.

Letak kedai ini memang agak ke pelosok, tepatnya di Gang Gloria, Glodok, Jalan Pintu Besar Selatan, Taman Sari, Jakarta Barat.

Walaupun terletak di gang, kedai kopi ini punya banyak pelanggan setia. Di antaranya para pejabat dari berbagai periode pemerintahan hingga selebriti.

Pemilik kedai kopi es Tak Kie, Latif Yunus Membawa secangkir kopi di kedainya di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (2/5/2014). Kedai kopi tua ini dirintis oleh Liong Kwie Tjong, kakek dari Latif Yunus sejak 1927. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pemilik kedai kopi es Tak Kie, Latif Yunus Membawa secangkir kopi di kedainya di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jumat (2/5/2014). Kedai kopi tua ini dirintis oleh Liong Kwie Tjong, kakek dari Latif Yunus sejak 1927.

2. Kopi Warung Tinggi PD atau Tek Sun Ho

Tak jauh dari Kopo Es Tak Kie, ada Kopi Warung Tinggi PD atau Tek Sun Ho. Letaknya memang cukup tersembunyi, sehingga akan agak sulit dicari.

Letak tepatnya ada di Jalan Tangki Sekolah Nomor 6, Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat.

Dahulu Tek Sun Ho adalah nama resmi kedai kopi ini. Nama Tek Sun Ho pun diganti jadi Warung Tinggi. Pasalnya, pada masa Orde Baru Presiden Soeharto mewajibkan semua orang keturunan China menggunakan nama Indonesia.

Kopi Warung Tinggi ini ternyata merupakan kedai kopi tertua di Indonesia karena telah berdiri sejak 1878 atau telah berusia lebih kurang 142 tahun.

Baca juga: Sarapan Ketan Serundeng dan Kopi Tubruk di Koffie Warung Tinggi

Sesuai namanya, warung ini didirikan oleh seorang bernama Tek Sun. Anak angkatnya yang bernama Liaw Tek Siong kemudian meneruskan kedai kopi ini.

Kopi yang sudah dikemas dari Kopi Warung Tinggi. DOK. PRIBADI CINDY TAN Kopi yang sudah dikemas dari Kopi Warung Tinggi.

Hal yang unik, sebenarnya kedai kopi ini berawal sebagai warung nasi. Namun ternyata pelanggan lebih banyak memesan kopi buatan Tek Sun ketimbang nasinya.

Maka dari itu, Tek Sun pun menutup warung nasi dan membuka kedai kopi. Hingga kini, ada lebih dari 200 jenis kopi racikan di Kopi Warung Tinggi ini. Salah satu yang khas adalah kopi luwak original.

Tak itu saja, Kopi Warung Tinggi juga hanya menjual biji kopinya saja, tidak menyajikannya. Sehingga cocok untuk masa PSBB sekarang untuk kamu beli dan racik sendiri di rumah.

3. Kong Djie Coffee, Cideng

Kedai kopi ini terletak di Jalan Biak, Jakarta Pusat. Kedai kopi Kong Djie sebenarnya berasal dari Manggar, Belitung dan telah berdiri sejak 1943. Cabang ini merupakan cabang pertama Kong Djie di Jakarta.

Menu andalan di sini tentu saja Kopi O dan kopi susu panasnya. Kamu bisa memilih antara biji kopi robusta atau arabika di sini.

Baca juga: 7 Ukuran Giling Biji Kopi, Buat Kamu yang Menyeduh di Rumah

Kopi O atau kopi hitam murni Kong Djie, siap tersaji dan diseruput. Harganya Rp 8.000, kopi susu Rp 10.000 dan es kopi susu Rp 15.000.Nicholas Ryan Aditya Kopi O atau kopi hitam murni Kong Djie, siap tersaji dan diseruput. Harganya Rp 8.000, kopi susu Rp 10.000 dan es kopi susu Rp 15.000.

4. Bakoel Koffie

Bakoel Koffie terletak di Jalan Cikini Raya Nomor 25, Menteng, Jakarta Pusat. Pendiri warung kopi ini sama dengan Warung Tinggi PD, yakni Tek Sun Ho.

Jika Warung Tinggi menjual biji kopinya saja, maka Bakoel Koffie menjual kopi yang sudah diracik dan berbentuk kafe.

Generasi keempat dari Tek Sun Ho pada 2003 lalu meluncurkan kembali toko kopi Tek Sun Ho dalam bentuk kafe yang dinamakan Bakoel Koffie ini. Saat itu lokasi pertamanya di Cikini, Jakarta Pusat.

Sejak itu hingga 2010, cabangnya sudah bertambah delapan cabang yang tersebar di Jakarta seperti di Barito, Pondok Indah Mall, Cikini, Juanda, Senopati, Bellagio, La Piazza Kelapa Gading, Bintaro Sektor 3, dan Bintaro Sektor 7.

Sesuai namanya, ikon kedai kopi ini adalah seorang wanita atau penjaja kopi di masa lalu yang memikul bakul di atas kepalanya.

Konon katanya wanita pada ikon tersebut adalah pemasok kopinya. Suatu hari ibu-ibu tersebut menawarkan biji kopi yang baru dipetik pada Tek Sun, padahal saat itu biji kopi bisa dibilang masih langka.

Setelah itu Tek Sun pun mulai mengolah biji kopi tersebut menjadi minuman yang berkembang terus menjadi kedai kopi dan kafe seperti sekarang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com