Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Jamu dan Olahan Tanaman Obat Indonesia Terkendala Data Empiris

Kompas.com - 08/09/2021, 19:03 WIB
Silvita Agmasari

Editor

Sumber Antara

 

KOMPAS.com - Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM RI Reri Indriani menyebutkan Indonesia kaya akan tanaman obat dan ramuan jamu.

Namun sayangnya menurut Reri peluang pasar jamu dan olahan tanman herbal dari Indonesia ini lemah dalam hal dokumentasi dan pembuktian secara empiris.

"Kami kadang-kadang dilematis juga di BPOM, ada UMKM yang mendaftarkan produknya dengan klaim misalnya memelihara kesehatan pencernaan," jelas Reri dikutip dari berita Antaranews.com Rabu (8/9/2021).

Baca juga:

 

Namun, setelah ditelusuri ternyata tidak ada data empiris untuk mendukung klaim manfaat ramuan atau olahan tanaman obat.

"Padahal di wilayah tertentu ramuan itu sudah sangat dikenal dan digunakan serta dipercaya oleh masyarakat," katanya.

Situasi pandemi COVID-19 di Indonesia, kata Reri, membuka peluang pasar yang cukup besar bagi tanaman obat dan ramuan jamu tradisional untuk pasar domestik dan mancanegara.

"Kita harus memanfaatkan momentum pada saat ini bahwa masyarakat sedang tren back to nature (kembali ke alam)," jelasnya.

Ia mengatakan beberapa produk herbal yang sudah terdaftar di BPOM dengan klaim untuk memelihara kesehatan atau imun tubuh itu terjual dan sampai kosong di pasaran.

Kayu Bajakah yang dijual Jhon di jalan Pramuka, Banjarmasin, Kamis (22/8/2019).KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Kayu Bajakah yang dijual Jhon di jalan Pramuka, Banjarmasin, Kamis (22/8/2019).

Berdasarkan laporan riset terakhir Kementerian Kesehatan RI pada 2017, terdapat 32.000 ramuan pengobatan tradisional yang didukung dengan 2.848 spesies tumbuhan yang sudah teridentifikasi sebagai tumbuhan bahan obat tradisional.

Meniran, sambiloto, jahe merah, kunyit dan temulawak identik dengan suku Jawa. Sementara daerah Sumatera identik dengan minyak gosok dan tanaman kearifan lokal.

"Begitu juga di Indonesia bagian tengah seperti Bali," kata Reri. 

Baca juga:

Bali terkenal dengan minyak aromaterapi, minyak balur, lulur tradisional, boreh-borehan, minuman loloh yang digemari turis asing.

"Kalau Sulawesi terkenal dengan pengolahan minyak kelapa menjadi virgin coconut oil yang bisa digunakan juga sebagai minyak gosok herbal," katanya.

Sementara Kalimantan diwakili Suku Dayak terkenal akan ramuan tanaman bajakah.
Indonesia Timur Maluku dan Papua terkenal akan olahan minyak kayu putih, buah merah, sarang semur, dan kayu akway.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com