KOMPAS.com - Kamu pasti tidak asing dengan jahe atau kunyit. Kedua bahan tersebut biasanya digunakan sebagai bumbu masakan.
Memiliki bentuk yang sama, jahe dan kunyit terkadang sulit dibedakan oleh pemula. Bukan hanya kedua bahan tersebut saja, tetapi juga ada kencur.
Baca juga: Sejarah Jamu di Indonesia, dari Beras Kencur sampai Kunyit Asam
Di beberapa daerah, kencur banyak diolah menjadi jamu atau yang biasa disebut dengan beras kencur. Minuman ini biasa dikonsumsi sebagai penambah selera makan.
Mengenal kencur lebih jauh, ternyata kencur bukan hanya bisa digunakan sebagai bumbu masakan. Melainkan juga, jamu dan bedak tradisional.
Simak penjelasan mengenai kencur berikut ini.
Baca juga: Resep Beras Kencur, Minuman Tradisional yang Kaya Manfaat
Melansir dari buku “Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur” (2016) oleh Made Astawan terbitan Penerbit Buku Kompas, kencur adalah salah satu jenis tanaman obat yang masuk dalam suku temu-temuan ada Zingiberaceae.
Tanaman ini tumbuh subur di daerah berdataran rendah atau pegunungan yang memiliki tanah gembur dan tidak banyak mengandung air.
Kata kencur berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kachora. Kata itu sendiri berarti temu kunci.
Di Indonesia, kencur memiliki banyak sebutan. Di antaranya, kencur di Jawa, ceuko di Aceh, cekuh di Bali, dan sukung di Manado.
Kencur sering kali dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, minuman penambah selera makan, hingga obat-obatan tradisional.
Salah satu olahan kencur yang terkenal adalah beras kencur.
Masih melansir dari buku yang sama, olahan kencur menjadi jamu awalnya dibuat sendiri oleh ibu rumah tangga di pedesaan khusunya Pulau Jawa.
Jamu tersebut terbuat dari beras, kencur, gula merah, dan air.
Khasiatnya yang tinggi dan bahannya yang cukup mudah ditemukan. Membuat jamu tersebut meluas dan menyebar lintar suku dan pulau di Indonesia.
Baca juga: Resep Tempe Penyet Khas Jawa Timur, Pakai Sambal Bawang Putih Kencur