KOMPAS.com - Pandemi tidak menghalangi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) keripik di Batu, Jawa Timur, untuk memperluas pasar ekspor.
"Untuk permintaan dari Singapura, saat ini masih berhenti. Tetapi, ada permintaan dari Kanada, itu lebih banyak," kata Pemilik Usaha Keripik Momchips Hari Mastuti kepada dikutip dari Antara (17/8/2021).
Perempuan yang akrab disapa Tutik ini mengatakan penjualan keripik secara langsung (offline) mengalami penurunan.
Baca juga: Apa Itu Porang? Umbi yang Punya Potensi Ekspor Tinggi Menurut Presiden
Namun, di sisi lain, pembelian secara daring (online) justru melonjak selama pandemi.
"Permintaan dari Kanada ini, ada kurang lebih 100-150 karton produk keripik," kata Tutuik.
Selain Kanada, Tutik mengatakan ada peluang ekspor keripik ke Turki dan Jepang.
Ia menerima pesanan keripik 700 karton ke Turki. Jumlah tersebut masuk dalam skala besar bagi usaha Tutik.
Baca juga: Cara Membuat Keripik Ubi agar Renyah dan Lebih Sehat
Saat ini, Tutik juga sudah mendaftarkan produk keripik buatannya itu ke badan pengawas obat, dan makanan di Jepang.
Tutik bercerita, untuk dapat menembus pasar ekspor ia rajin mengikuti berbagai pameran di Indonesia.
Baca juga: Rintis Usaha Makanan Saat Pandemi? Simak Tips Branding di Medos Ini
Salah satunya adalah Trade Expo Indonesia (TEI) yang digagas oleh Kementerian Perdagangan.
"Setelah mengikuti berbagai pameran itu, saya mendapatkan buyer dari luar negeri seperti Korea, Singapura, Dubai, dan Taiwan. Itu langsung transaksi, dan sampai sekarang masih rutin," tambahnya.
Namun demikian, usaha Tutik bukan tanpa rintangan.
"Saya pernah tertipu, dan itu benar-benar membuat saya bangkrut. Namun saya berhasil bangkit," ujarnya.
Tutik mengaku setelah bangkit dari keterpurukan, usahanya justru semakin berkembang. Ia juga berhasil memperluas pasar di dalam negeri.
Keripik Momchips sudah dijual di jaringan toko ritel modern yang memiliki lebih kurang 2.000 gerai di Indonesia.
Baca juga: 4 Tips Mulai Usaha Bento Cake, Target Pasar sampai Modal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.