Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2021, 15:24 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Bubur suro merupakan salah satu makanan yang disajikan secara khusus saat perayaan Tahun Baru Islam tiba

Menurut sejarawan Heri Priyatmoko, bubur suro merupakan salah satu alat atau uba rampe (dalam bahasa Jawa) yang selalu dihadirkan untuk merayakan Tahun Baru Islam.

"Bubur suro itu difungsikan sebagai sesajen yang khusus dibuat saat momen perayaan 1 Suro," tutur Heri kepada Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Resep Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam, Disajikan Lengkap dengan Lauk

Heri menyampaikan, bubur suro sudah diracik sejak perayaan 1 Muharram dan langsung ditujukan sebagai sesajen.

Bagi umat Islam, khususnya masyarakat Jawa, bubur suro merupakan sebuah sarana doa untuk mendapat keselamatan, umur panjang, dan rejeki yang lancar.

"Orang Jawa itu sering melakukan ritual dengan beragam jenis sesajen dan salah satunya itu bubur suro," kata Heri.

"Bubur suro dihadirkan pada malam 1 Suro memang untuk menjadi ciri khas. Maksudnya ciri khas itu, bubur suro tidak pas untuk acara nikahan, hanya untuk Tahun Baru Islam," lanjutnya.

Baca juga: 8 Makanan Khas Tahun Baru Islam di Indonesia, dari Bubur Suro sampai Apem

Dalam prosesnya, bubur suro memang sengaja disajikan untuk melengkapi ritual doa yang akan dilaksanakan.

Bubut suro akan disiapkan untuk ritual doa. Setelah didoakan, bubur suro baru boleh disantap.

"Ini yang dimaksud kalau makanan dalam kebudayaan Jawa tidak melulu untuk mengeyangkan perut tetapi juga untuk ritual tradisional," kata Heri.

Baca juga: Filosofi Bubur Suro Khas Tahun Baru Islam, Tiap Lauknya Pun Bermakna

Meski disebut sebagai sesajen, Heri menyampaikan, bubur suro tidak bisa dibilang sebagai tindakan musyrik.

"Tidak bisa dibilang klenik atau musyrik ya karena orang Jawa pada saat itu dan sampai sekarang memang melakukan ibadah atau doa yang pakai sarana," jelas Heri.

Baca juga: Tahun Baru Islam 2021, Berikut 8 Makanan Khasnya

Kartibi juru masak bubur suro, saat mengaduk bubur untuk dibagikan kepada warga dan jamaah masjid Suro Palembang, Sumatera SelatanKOMPAS.com/ Aji YK Putra Kartibi juru masak bubur suro, saat mengaduk bubur untuk dibagikan kepada warga dan jamaah masjid Suro Palembang, Sumatera Selatan

Tersebar ke luar Jawa

Menurut Heri, bubur suro dibuat asli di Jawa. Namun, saat ini bubur suro sudah populer di banyak daerah selain Jawa.

"Seringkali tradisi bubur suro itu dibawa oleh para perantau dari Jawa ke luar Jawa. Orang masih mengaplikasikan itu pada bulan Suro," kata Heri.

Heri menuturkan, tradisi bubur suro yang masih dipegang erat oleh para perantau asal Jawa kemungkinan sengaja dilakukan untuk menegaskan identitasnya sebagai orang Jawa.

Baca juga: 2 Resep Bubur Merah Putih khas Tahun Baru Islam, Siapkan Beras Ketan dan Santan

"Orang yang merasa wong jowo masih memegang tradisi bubur suro karena sebagai identitas dan untuk mempertebal pengharapan biar terealisasi doa-doa mereka," kata Heri.

Tradisi perayaan Tahun Baru Islam dengan bubur suro juga bisa membuat kepuasan batin tersendiri bagi orang yang melaksanakan.

Sebab, jika tidak melaksanakan tradisi bubur suro, orang tersebut akan merasa seperti ada yang kosong.

"Keraton itu kan mewadahi ritual-ritual, makanya banyak sekali ritual yang ada di keraton. Itu yang menyebabkan pengaruh ritual dari keraton. Artinya, kebudayaan suro itu merembet ke masyarakat," jelas Heri.

Baca juga: Resep Bubur Merah Putih untuk Rayakan Tahun Baru Islam

Ilustrasi bubur suroDok. Sajian Sedap Ilustrasi bubur suro

Disajikan sederhana

Bubur suro yang asli, menurut Heri, adalah bubur biasa yang terbilang sederhana. Lauk pendamping bubur suro hanyalah telur dengan tambahan sambal goreng krecek.

Akan tetapi, bubur suro kerap disajikan dengan beragam lauk pendamping. Mengutip berita Kompas.combubur suro bahkan disajikan lengkap dengan tujuh jenis kacang.

Beberapa kacang pendamping makan bubur suro adalah kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor.

Baca juga: Resep Bubur Merah Putih Ketan, Biasa Ada Saat Tahun Baru Islam

"Kalau ada penambahan bahan bubur suro, biasanya inisiatif dari yang punya rumah, itu tidak masalah tetapi yang disajikan ya bubur itu sendiri," tutup Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com