Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2021, 11:35 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebagian dari kamu mungkin familier dengan bee pollen. Bee pollen sering disebut-sebut sebagai salah satu superfood.

Namun, apakah bee pollen sebenarnya?

Bee pollen adalah serbuk sari yang dikumpulkan oleh lebah dari berbagai bunga dan disimpan dalam sarang,” kata Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS., pada Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Baca juga: 9 Manfaat Konsumsi Madu Mentah untuk Kesehatan

Menurut Asnath yang merupakan Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), bee pollen adalah salah satu produk lebah yang sangat baik untuk dikonsumsi selain madu, propolis, atau royal jelly.

Seperti dikutip dari The Spruce Eats, bee pollen berbentuk seperti pelet. Biasanya, peternak lebah akan menggunakan jebakan pada sarang lebah untuk mengumpulkan bee pollen.

Bee pollen punya rasa yang sedikit manis, dengan sedikit cita rasa bunga.

Namun secara garis besar rasanya bisa saling berbeda, tergantung dari bunga apa bee pollen tersebut dihasilkan. Banyak juga yang mengatakan bee pollen punya cita rasa pahit setelah dikonsumsi.

Ilustrasi bee pollenShutterstock/joanna wnuk Ilustrasi bee pollen

Kandungan nutrisi bee pollen

Bee pollen mengandung banyak sekali nutrisi.

Asnath menjelaskan, bee pollen di antaranya mengandung 10 jenis asam amino, protein esensial, asam lemak esensial, 10 jenis mineral, hingga vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.

Tak itu saja, bee pollen juga mengandung hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, dan berbagai jenis alkaloid yang memiliki berbagai khasiat.

“(Alkaloid) mempunyai khasiat dalam melakukan stabilisasi metabolisme sel dan pertumbuhan sel normal (regenerasi – rehabilitasi) pada umumnya,” papar Asnath.

Baca juga: Apa Itu Madu Mentah? Ketahui Bedanya dengan Madu Biasa

 

Manfaat bee pollen

Konsumsi bee pollen telah lama dilakukan khususnya di kebudayaan China. Sejarahnya bisa dirunut hingga masa Dinasti Tang dan hingga sekarang masih dikonsumsi untuk pengobatan tradisional.

Bee pollen biasa digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, seperti penyakit pencernaan, meningkatkan vitalitas, dan juga menjaga kondisi kesehatan.

1. Antioksidan

Seperti dikutip Medical News Today, bee pollen mengandung beragam antioksidan, vitamin, dan komponen lain yang bisa mengurangi kerusakan sel akibat radilak bebas atau stress oksidatif. Bee pollen juga bisa melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat sinar UV dari matahari.

Ilustrasi bee pollen sebagai topping smoothie yoghurt dan buahShutterstock/Nata_Aster Ilustrasi bee pollen sebagai topping smoothie yoghurt dan buah

2. Antimikroba

Bee pollen mengandung flavonoid quercetin serta kaempferol yang tinggi, sehingga bisa bermanfaat sebagai antimikroba.

3. Antiinflamasi

Karena kaya akan antioksidan termasuk flavonoid dan karotenoid, maka bee pollen juga berkhasiat sebagai antiinflamasi.

Baca juga: 5 Cara Salah Bedakan Madu Murni dan Palsu, Salah Satunya Tes Dikerubuti Semut

4. Meningkatkan imunitas

Komponen dalam bee pollen juga bisa membantu regulasi sistem imunitas tubuh dengan cara meningkatkan respon imun tubuh dalam sel atau menstimulasi sel imun ketika dibutuhkan.

5. Menyembuhkan luka

Bee pollen bisa membantu menyembuhkan luka pada tubuh, misalnya luka bakar. Membantunya cepat tertutup, mempercepat penyembuhan, dan mencegah masalah lainnya.

6. Mencegah penyakit jantung

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bee pollen bisa mengurangi lemak darah dan tingkat kolesterol yang mencegah penyakit jantung serta stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com