Hati-hati Minum Madu Mentah, Ada Risiko Kesehatan

KOMPAS.com – Madu mentah terkenal memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Namun di balik itu, muncul kekhawatiran mengenai risiko kesehatan yang bisa terjadi.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Guru Besar di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Asnath Maria Fuah MS.

Menurut Asnath, madu mentah yang tidak mengalami penanganan lanjutan setelah dipanen bisa mengandung cemaran bahan yang berbahaya.

Bakteri Clostridium botulinum misalnya, serta cemaran lain apabila sudah terkontaminasi dengan bahan lain melalui pakan lebah.

Baca juga: Apa Itu Madu Mentah? Ketahui Bedanya dengan Madu Biasa

shutterstock Ilustrasi madu mentah

Beberapa gejala umum yang timbul akibat keracunan bakteri Clostridium botulinum di antaranya adalah diare, mual, dan muntah.

“Namun bakteri ini hanya berbahaya untuk anak usia di bawah satu tahun karena pencernaan yang belum sempurna untuk menerima madu yang mengandung bahan berbahaya,” jelas Asnath pada Kompas.com, Senin (12/7/2021).

Sementara untuk anak-anak di atas satu tahun, remaja, dan juga orang dewasa relatif aman mengonsumsi madu mentah.

Baca juga: Minum Madu Tidak Boleh Pakai Sendok Logam, Benarkah?

Risiko minum madu mentah untuk anak di bawah satu tahun

Selain itu, dikutip Healthline gejala lainnya yang bisa dialami anak di bawah satu tahun yang keracunan bakteri dari madu mentah misalnya seperti sembelit, napas yang lambat, hingga kelopak mata yang mengendur.

Kehilangan kontrol kepala, kelumpuhan yang menyebar ke bagian bawah tubuh, nafsu makan yang buruk, lesu, dan tangisan yang lemah.

Baca juga: 4 Jenis Madu yang Mudah Ditemukan di Pasaran, Mana Paling Baik?

PIXABAY/ Steve Buissinne Ilustrasi madu yang dituang ke sendok.

Sementara gejala yang parah untuk orang dewasa yakni seperti penglihatan yang buram serta pelemahan otot.

Sebaiknya temui dokter jika kamu mengalami gejala parah seperti di atas sehabis mengonsumsi madu mentah.

“Namun kasus ini sangat jarang terjadi, karena sebenarnya bakteri ini tidak bebahaya bila berada di kondisi lingkungan yang normal. Bakteri tersebut akan melepaskan racun ketika kekurangan oksigen,” pungkas Asnath.