Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sejarah Susu dalam Rangka Hari Susu Sedunia 2021

Kompas.com - 31/05/2021, 20:34 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber Time,Bbc.com

 

 

Perkembangan susu saat ini

Saat ini, susu hewani sudah sangat mudah ditemukan. Ada banyak jenis susu yang bisa dibeli dan aman untuk dikonsumsi.

Tidak hanya susu hewani, bahkan susu juga sudah banyak diproduksi menggunakan bahan nabati, seperti kedelai, almond, hingga biji-bijian seperti beras.

Tak berhenti sampai di sana, susu kemudian banyak diolah menjadi ragam makanan lain yang juga menjadi bagian dari makanan manusia setiap harinya.

Beberapa di antaranya adalah keju, mentega, es krim, sereal, dan yoghurt.

Baca juga: Bedanya Susu Evaporasi dengan Susu Kental Manis

Susu mengalami penurunan permintaan

Menurut laporan IFCN Dairy Research Network tahun 2018 yang ditulis oleh BBC, produksi susu global telah meningkat setiap tahun sejak tahun 1998.

Pada 2017, 864 juta ton susu diproduksi di seluruh dunia.  IFCN memperkirakan permintaan susu akan naik hingga 35 persen pada tahun 2030 menjadi 1.168 juta ton. 

Namun, sebuah studi tahun 2010 tentang konsumsi makanan menemukan bahwa konsumsi susu di Amerika Serikat telah menurun selama beberapa dekade terakhir.

Diperkirakan menurunnya konsumsi susu pada saat itu karena adanya minuman bersoda.

Baca juga: Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Murni?

Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer. SHUTTERSTOCK/RATTIYA THONGDUMHYU Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer.

Meski menurun di kawasan Amerika, permintaan susu justru meningkat pada negara berkembang, terutama di Asia.

Sementara itu, sebuah studi pada tahun 2015 tentang kebiasaan minum orang di 187 negara menemukan bahwa minum susu lebih sering terjadi pada orang tua.

Hal itu menunjukkan bahwa hal susu kurang populer di kalangan anak muda. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjelaskan apapun tentang konsumsi produk susu, seperti yoghurt pada anak muda.

Meski jumlah permintaan terhadap susu terkadang mengalami penurunan, hal itu tidak membuat susu akan berhenti diproduksi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com