Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Sejarah Susu dalam Rangka Hari Susu Sedunia 2021

KOMPAS.com - Susu merupakan salah satu minuman atau bahan cair yang populer di dunia. Dihasilkan dari hewan mamalia dan bahan lainnya, ternyata susu baru mulai dikonsumsi pada abad ke-18.

BBC menyebutkan sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir tidak ada orang yang minum susu. Bahkan, kegiatan minum susu disebut sebagai kesempatan langka.

Meski begitu, susu berhasil menjadi salah satu makanan pertama yang pernah diuji di laboratorium ilmiah di Amerika Serikat.

Orang pertama yang minum susu secara teratur adalah petani dan penggembala di Eropa Barat.

Saat ini, minum susu adalah kebiasaan umum di Eropa Utara, Amerika Utara, bahkan banyak negara lain di dunia, termasuk Indonesia.

Sebelum susu hewani ramai diproduksi serta dikonsumsi, ASI atau air susu ibu diyakini sebagai susu terbaik untuk bayi.

Menurut Time, jika seorang ibu meninggal atau tidak mampu menyusui, maka ada dua alternatif untuk memenuhi kebutuhan asupan pada bayi, yaitu pemberian makanan alami atau buatan.

Pemberian makan secara alami kepada bayi dilakukan dengan melibatkan penggunaan ibu pengganti yang disebut sebagai wet nurse.

Sementara, jika ingin menggunakan alternatif buatan, bayi harus mengonsumsi susu dari mamalia lain.

Dulu, hal tersebut masih menjadi kontroversi karena susu dari spesies yang berbeda mengandung jumlah lemak, protein, dan gula yang berbeda.


 

Kenapa susu sapi paling mudah ditemukan?

Semua mamalia betina secara alami memproduksi susu, meskipun komposisinya bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Hal ini dikarenakan susu dari spesies yang berbeda mengandung jumlah lemak, protein, dan gula yang berbeda, membuat beberapa orang mempertanyakan kesehatan mereka.

ASI yang merupakan susu alami dan makanan utama bagi bayi memiliki 4,5 persen kandungan lemak.

Berbeda dari ASI, hewan lain yang dimanfaatkan sebagai penghasil susu memiliki kadar lemak yang juga berbeda.

Sebut saja unta. Hewan yang hidup di gurun pasir itu ternyata bisa menghasilkan susu yang baik untuk diet. 

Susu unta diketahui hanya mengandung lemak sekitar 2,5 persen. Namun, susu unta tidak ideal untuk bayi. 

Susu sapi merupakan salah satu jenis susu hewani yang populer. Namun, Time menulis bahwa hanya sedikit orang yang mengklaim bahwa susu sapi adalah susu yang ideal untuk manusia.

Susu sapi disebut sengaja dirancang untuk sistem pencernaan sapi, bukan manusia.

Karena itu, dibandingkan dengan sapi, keledai dianggap sebagai hewan terbaik untuk komposisi susu yang sebanding.

Sayangnya, keledai bukanlah hewan yang kooperatif. Tidak heran bila hanya ada sedikit julah susu keledai di dunia.

Sekalipun ada, susu keledai biasanya hanya ditemukan dalam produk makanan kesehatan.

Selain susu sapi, susu kambing juga menjadi salah satu jenis susu hewani yang populer. Salah satu penggemar susu kambing adalah pemimpin India terkenal, Mahatma Gandhi.

Sementara domba dinilai sebagai hewan yang tidak produktif dan susunya lebih ideal untuk pembuatan keju karena mengandung lebih banyak lemak untuk diminum.

Karena alasan tersebut, sapi dinilai sebagai hewan yang paling produktif dan paling mudah untuk diajak bekerja sama oleh semua mamalia.

Salah satu jenis sapi perah yang diakui menjadi standar diseluruh duni adalah jenis sapi Holstein berwarna hitam putih.


 

Perkembangan susu saat ini

Saat ini, susu hewani sudah sangat mudah ditemukan. Ada banyak jenis susu yang bisa dibeli dan aman untuk dikonsumsi.

Tidak hanya susu hewani, bahkan susu juga sudah banyak diproduksi menggunakan bahan nabati, seperti kedelai, almond, hingga biji-bijian seperti beras.

Tak berhenti sampai di sana, susu kemudian banyak diolah menjadi ragam makanan lain yang juga menjadi bagian dari makanan manusia setiap harinya.

Beberapa di antaranya adalah keju, mentega, es krim, sereal, dan yoghurt.

Susu mengalami penurunan permintaan

Menurut laporan IFCN Dairy Research Network tahun 2018 yang ditulis oleh BBC, produksi susu global telah meningkat setiap tahun sejak tahun 1998.

Pada 2017, 864 juta ton susu diproduksi di seluruh dunia.  IFCN memperkirakan permintaan susu akan naik hingga 35 persen pada tahun 2030 menjadi 1.168 juta ton. 

Namun, sebuah studi tahun 2010 tentang konsumsi makanan menemukan bahwa konsumsi susu di Amerika Serikat telah menurun selama beberapa dekade terakhir.

Diperkirakan menurunnya konsumsi susu pada saat itu karena adanya minuman bersoda.

Meski menurun di kawasan Amerika, permintaan susu justru meningkat pada negara berkembang, terutama di Asia.

Sementara itu, sebuah studi pada tahun 2015 tentang kebiasaan minum orang di 187 negara menemukan bahwa minum susu lebih sering terjadi pada orang tua.

Hal itu menunjukkan bahwa hal susu kurang populer di kalangan anak muda. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjelaskan apapun tentang konsumsi produk susu, seperti yoghurt pada anak muda.

Meski jumlah permintaan terhadap susu terkadang mengalami penurunan, hal itu tidak membuat susu akan berhenti diproduksi. 

https://www.kompas.com/food/read/2021/05/31/203400275/mengenal-sejarah-susu-dalam-rangka-hari-susu-sedunia-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke