KOMPAS.com - Nasi liwet solo dan sunda memiliki nama yang sama. Namun, keduanya punya lauk pendamping yang berbeda.
Pada nasi liwet sunda, lauk utama adalah ikan asin yang dimasak bersama nasi, sedangkan sisanya adalah lauk tambahan sesuai selera.
Beda hal dengan nasi liwet solo, dalam satu piring ada empat lauk wajib.
Perbedaan jumlah lauk ini juga berasal dari asal usul nasi liwet solo dan sunda.
Dalam buku "Kuliner Surakarta: Mencipta Rasa Penuh Nuansa" (2018) karya Murdijati Gardjito, Shinta Teviningrum, dan Swastika Dewi terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, disebutkan bahwa nasi liwet sebetulnya tidaklah berasal dari kaum bangsawan atau keraton.
Baca juga: Apa Itu Nasi Liwet? Menu Asli Jawa yang Populer di Masyarakat
Melainkan dibuat oleh masyarakat biasa yang tinggal di Desa Menuran, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
Sekitar tahun 1934, masyarakat Menuran mulai mencoba menjual nasi liwet ke sekitar wilayah Solo atau Surakarta. Dari sinilah, nasi liwet mulai dikenal dan dikonsumsi oleh keluarga bangsawan dan Kasunanan.
Sementara nasi liwet sunda, lahir di kalangan masyarakat perkebunan. Murdijati menyebutkan saat itu masyarakat membekali dirinya dengan nasi untuk makan dari pagi sampai siang.
Berikut adalah lauk pendamping nasi liwet solo yang disajikan bersama dalam sepiring nasi. Beberapa lauk ditawarkan oleh penjual sebagai tambahan.
Opor ayam suwir ialah salah satu lauk yang wajib ada di nasi liwet solo. Biasanya, opor dimasak dengan kuah santan yang kental supaya rasanya lebih gurih.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan