Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pelihara Ayam Organik, Hasilkan Daging Berkualitas

Kompas.com - 19/09/2020, 20:28 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ayam organik dikenal mempunyai daging yang lebih berkualitas. Hal ini terlihat dari cara memelihara ayam organik yang sangat berbeda dengan ayam broiler maupun kampung.

Baca juga: Kenapa Daging Ayam Tidak Boleh Dimakan Mentah?

Natural Poultry sebagai salah satu perusahaan ternak ayam yang memasarkan ayam probiotik herbal menjelaskan pemeliharaan ayam organik.

Hal tersebut disampaikan pada sesi ACP EDUCATIONAL WEBINAR SERIES bertajuk ORGANIC QUALITY CHICKEN AND BENEFIT OF THE MEAT, Kamis (17/9/2020).

Gunakan konsep ASUH

“Kita menggunakan konsep ASUH, konsep ini dari Dirjen Perternakan Kementerian Pertanian yang mengatur semua peredaran daging di Indonesia. Jadi standar ini harus dipakai,” jelas Brand Manager Natural Poultry Indonesia Wisnu Putra.

ASUH adalah singkatan dari aman, sehat, utuh, dan halal. ASUH menggambarkan kondisi daging ayam organik.

Daging ayam organik aman berarti tak mengandung bibit penyakit, bahan kimia, dan atau obat-obatan.

Daging juga mengandung zat bergizi yang berguna bagi kesehatan dan pertumbuhan. Selanjutnya, daging ayam organik tidak dicampur dengan bagian lain dari hewan lain.

Terakhir, daging ayam organik dipotong dan ditangani sesuai dengan syariat agama Islam.

Ilustrasi ayam organik sehat. SHUTTERSTOCK/GOODBISHOP Ilustrasi ayam organik sehat.

Ayam organik diberi jamu dan probiotik

 

Kualitas organik ayam dimulai sejak awal pemeliharaan, tepatnya saat telur menetas. Ayam organik dari Natural Poultry bebas antibiotik, obat kimia sintetis, dan hormon pertumbuhan.

“Di luar sana ayam-ayam lain, untuk mencapai bobot yang besar dan badannya gemuk, mereka menggunakan antibiotik dan bebas obat kimia sintetis, termasuk bebas hormon pertumbuhan. Sehingga daging mengandung bahan kimia dan menimbulkan efek samping saat dikonsumsi,” jelas Wisnu.

Uniknya, ayam dari Natural Poultry mengonsumsi 11 ramuan herbal khas Indonesia. Pemberian jamu ini menghasilkan daging ayam berkualitas premium.

“11 jamu atau ramuan herbal terdiri dari jahe, bawang putih, kunyit, temulawak, temu ireng, lempuyang, kencur, sambiloto, sirih, lengkuas, dan serai. Tapi yang paling sering diberikan adalah jahe, bawang putih, kunyit, temulawak, ” kata Wisnu.

Ramuan herbal tidak diberikan sekaligus semuanya. Pemberian jamu menyesuaikan kondisi ayam, musim, dan lingkungan yang terjadi di sekitar kandang.

Ada jamu yang diberikan untuk menambah nafsu makan ayam. Contoh lainnya, bawang putih yang berguna sebagai antioksidan. Kemudian ada juga yang dikhususkan untuk diet ayam agar kandungan lemaknya sedikit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com