Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2020, 11:09 WIB
Nine Fridayani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

 

KOMPAS.com - “Cendol, dawet, cendol, dawet seger...” sepotong jargon dari lagu penyanyi Didi Kempot populer dikalangan sobat ambyar, penggemar karya Didi Kempot.

Lirik lagu cendol dawet dinikmati karena alunan irama yang menghibur. Namun minuman cendol dan dawet dinikmati karena kelezatannya.

Baca juga: Cara Bikin Es Cendol, Minuman Segar Teman Ngobrol di Rumah

Sekilas jika dilihat, cendol dan dawet ini tidak ada bedanya. Keduanya sama-sama dihidangkan dengan larutan gula merah sebagai pemanis dan diguyur dengan santan cair.

Namun ada beberapa perbedaan cendol dan dawet sebagai berikut:

1. Bahan baku

Perbedaan yang menonjol antara cendol dan dawet yakni bahan bakunya. Cendol dan dawet sama-sama terbuat dari tepung, tetapi meggunakan jenis tepung yang berbeda.

"Kalau dawet itu dari masa lalu, sebut dalam Kakawin Kresnayana, menggunakan bahan baku tepung beras," jelas Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman kepada Kompas.com, Rabu (5/12/2018).

"Sementara sampingannya seperti santan dan cairan gula merah sudah umum dari dulu," lanjutnya.

Baca juga: Beda Fungsi Santan Kental dan Santan Encer, Simak Tips Berikut

Beda dengan dawet, cendol menggunakan tepung kacang hijau atau hunkwe.

Sumber lain dari buku "Bukan Sekedar Es Cendol dan Es Dawet Biasa", karya Dewi Untari, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, juga menjabarkan perbedaan cendol dawet.

Dawet hitam asli Purworejo dijajakan di Jalan DI Panjaitan Mantrijeron Kota Yogyakarta.Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin Dawet hitam asli Purworejo dijajakan di Jalan DI Panjaitan Mantrijeron Kota Yogyakarta.

Cendol ada yang dibuat dari sagu aren, tepung beras, dan hunkwe. Sementara itu, dawet umumnya dibuat dari hunkwe dan tepung beras saja. Namun, biasanya dawet merupakan rebusan tepung beras.

Warna hijau diperoleh dari perasan daun pandan. Sementara itu, pemanisnya menggunakan gula kelapa. Santan yang digunakan sebaiknya alami dari perasan buah kelapa segar.

2. Daerah penyebaran

Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman juga mengatakan cendol dan dawet secara historis sama. Namun daerah penyebarannya saja yang berbeda.

Baca juga: Serba-serbi Cendol, Dessert Terbaik Dunia Versi CNN

"Cendol dan dawet historisnya sama cuma penyebarannya saja berbeda," kata Fadly.

Sebutan cendol dekat dengan masyarakat Jawa Barat. Sementara dawet merupakan sebutan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Namun Fadly menekanan, secara rasa dan wujud dari cendol maupun dawet itu tidak ada bedanya.

ES DAWET GARENG DAN SEMAR - Penjaja Es Dawet Ayu tengah melayani pembeli di sebuah tepi jalan di Jakarta. Minuman jajanan khas dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah ini dijajakan dengan cara khas, yakni memakai pikulan berhias figur Semar dan Gareng yang ditenggerkan di atas gerobak dorong. Konon, ukiran kayu kedua tokoh punakawan dalam pewayangan ini bermakna simbolis. Gareng adalah simbol penjual, sementara Semar melambangkan pembeli.    KOMPAS/Mulyawan Karim ES DAWET GARENG DAN SEMAR - Penjaja Es Dawet Ayu tengah melayani pembeli di sebuah tepi jalan di Jakarta. Minuman jajanan khas dari daerah Banjarnegara, Jawa Tengah ini dijajakan dengan cara khas, yakni memakai pikulan berhias figur Semar dan Gareng yang ditenggerkan di atas gerobak dorong. Konon, ukiran kayu kedua tokoh punakawan dalam pewayangan ini bermakna simbolis. Gareng adalah simbol penjual, sementara Semar melambangkan pembeli.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com