KOMPAS.com - Ketajaman pisau akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Sehingga pisau sebaiknya rutin diasah.
Pasalahnya, pisau tajam lebih aman daripada yang tumpul. Memakai pisau tumpul, kita harus mengiris dengan tenaga lebih yang bisa saja mengakibatkan pisau selip dan membahayakan.
Dewasa ini alat penajam pisau otomatis dapat dengan mudah dibeli secara offline maupun online. Namun, beberapa orang setia menggunakan batu asahan atau whetstone.
Bagaimana cara tepat mengasah pisau pakai batu asahan? The Spruce Eats menjelaskan tips berikut.
Sebelum mulai mengasah, siapkan dulu batu asahan dua sisi yakni halus dan kasar. Perlu diketahui bahwa tiap jenis pisau diperlukan derajat kemiringan yang berbeda, tetapi rata-rata sekitar 22 derajat.
Tak perlu menggunakan alat untuk mengukur kemiringan. Coba bayangkan, 90 derajat adalah posisi pisau lurus. Miringkan setengah yang menjadikannya 45 derajat, lalu miringkan lagi setengah. Itulah kira-kira 22 derajat.
Whetstone kerap kali tertukar arti dengan waterstone, fungsi keduanya sama tetapi bahan dan penggunaannya berbeda.
Whetstone bisa terbuat dari batu alam maupun buatan. Beberapa batu asahan dapat digunakan dalam keadaan basah, lainnya tidak. Misalnya batu asahan sintetik, kalau direndam atau terlalu sering kena air maka akan cepat rusak.
Ketika dipakai mengasah, whestone sebaiknya dalam keadaan kering. Air maupun minyak dapat meluruhkan partikel metal kecil pada whestone, yang nantinya membuat tepi pisau lebih kasar daripada saat batu asahan kering.
Sementara waterstone yang terbuat dari batu alam, biasanya dari Jepang. Membasahi waterstone dapat melarutkan batu yang dapat menghasilkan lumpur berpasir untuk membantu mengasah pisau.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.