Cendol dan dawet juga menyebar ke negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, hingga Thailand.
Namun dawet diduga kuat berasal dari Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan maraknya dawet di wilayah pedesaan tempo dulu sampai detik ini.
Dawet sendiri produk pedesaan agraris. Sebab dawet terbuat dari tepung beras.
Baca juga: Bedanya Tepung Beras dengan Tepung Ketan, Buat Kamu yang Mau Bikin Jajanan Pasar
Salah satu ragam dawet yang terkenal adalah dawet asal dari Banyumas dan Banjanegara.
Awalnya, orang-orang Banjarnegara dan Banyumas membuat dawet di daerah mereka. Pada perkembangannya kemudian dawet versi kedua daerah ini menyebar luas.
Dari situlah dawet ayu khas Banjarnegara dikenal. Pedagang dawet kini belum tentu warga asli Banjarnegara, tetapi nama dawetnya tetap dawet ayu khas Banjarnegara.
Seperti dikutip dari sebuah artikel di Harian Kompas, keterkenalan dawet ayu awalnya masih di seputar Banyumas.
Namun, belakangan pada tahun 2.000-an dawet ayu khas Banjarnegara bisa ditemukan di Medan, Bali, Lombok, bahkan di depan sebuah mal di Abepura, Papua.
Persebaran dawet ayu juga didorong adanya mobilisasi massa yang terjadi pada tahun 1980-an.
Buku "Bukan Sekedar Es Cendol dan Es Dawet Biasa", karya Dewi Untari, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama bisa dibeli di Gramedia.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.