Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Bagaimana Protokol di Coffee Shop Jakarta?

Kompas.com - 16/06/2020, 09:14 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi kamu pecinta kopi, banyak coffee shop di Jakarta yang sudah mulai membuka aktivitas dine-in atau bersantap di restoran. 

Selama masa PSBB transisi atau disebut juga new normal, coffee shop berikut mulai menerapkan protokol kesehatan baru terkait pencegahan penularan Covid-19.

Ada yang belum membuka area toko untuk pelanggan, ada juga yang menggunakan kaca akrilik untuk pembatas antara karyawan dan pelanggan.

1. Kopi Kenangan

Gerai Kopi Kenangan akan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan dari pemerintah.

Setiap gerai hanya akan membuka maksimal 50 persen saja dari kapasitasnya untuk tetap menjaga physical distancing antar konsumen dan karyawan.

Baca juga: Makan di Restoran All You Can Eat Jakarta, Bagaimana Protokolnya?

“Di semua meja kita ada tanda X dan di kursi juga menunjukkan customer tidak boleh duduk di sana,” ujar CEO Kopi Kenangan Edward Tirtanata pada Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Dalam waktu dekat, Kopi Kenangan juga akan menggunakan pembatas dari akrilik transparan yang akan diletakkan di setiap meja untuk jadi pembatas antar konsumen. 

“Ketika Anda duduk, di seberang Anda ada orang lain itu kita kasih akrilik. Kita mau secepatnya dalam waktu 1-2 minggu ke depan diimplementasikan,” sambung Edward.

Menu favorit di Kopi Kenangan adalah kopi kenangan mantan.Instagram/KopiKenangan.ID Menu favorit di Kopi Kenangan adalah kopi kenangan mantan.

Tak itu saja, di bagian kasir dan barista setiap gerai juga sudah diberikan pembatas akrilik yang cukup tinggi untuk membatasi interaksi langsung antara karyawan dan customer.

Semua barista Kopi Kenangan juga wajib untuk menggunakan face shield, face mask, dan sarung tangan.

Di setiap gerai Kopi Kenangan juga sudah terdapat UV sterilizer yang biasa digunakan untuk membersihkan barang-barang bayi.

“Alat-alat kita kasih UV sterilizer tiga kali sehari untuk memastikan bebas dari kuman,” kata Edward.

 

2. Kopi Kangen

Owner Kopi Kangen, William Heuw, menjelaskan bahwa semua gerai Kopi Kangen akan mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.

Termasuk physical distancing dan maksimal kapasitas gerai sebanyak 50 persen.

Baca juga: Dilarang Sajikan Prasmanan, Rumah Makan Padang di Jakarta Atur Siasat

Kebanyakan gerai Kopi Kangen juga berkonsep grab and go, sehingga tempat duduk yang ada di dalam gerai diperuntukkan bagi para pelanggan yang melakukan take away atau bungkus bawa pulang.

Seating dikurangi. Kebetulan meja di tempat kita jarang ada, paling kursi. Tempat kita bukan seperti restoran jadi (meja dan kursi) bisa digeser untuk kasih jarak,” jelas William ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Selain itu untuk sistem pemesanan William mengaku tak melakukan banyak penyesuaian.

Namun pastinya, karyawan Kopi Kangen diwajibkan untuk menggunakan sarung tangan, face shield, dan masker.

Para pelanggan juga disarankan untuk membayar menggunakan sistem cashless atau dompet digital.

Kopi Kangen juga menyediakan hand sanitizer di depan kasir atau di area depan gerai agar pelanggan bisa menggunakan hand sanitizer sebelum masuk ke dalam.

3. Starbucks Indonesia

Starbucks Indonesia akan kembali membuka gerai yang sempat dihentikan sementara kegiatan operasionalnya dan kembali melayani dine-in.

Starbucks Indonesia akan mengurangi jumlah kapasitas tempat duduk di area dine-in untuk menerapkan physical distancing di gerai Starbucks.

Baca juga: Bagaimana Protokol New Normal di Starbucks Indonesia?

Pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Staf di Starbucks juga akan dipastikan dalam keadaan sehat ketika tengah bekerja serta dipastikan sudah menjalankan prosedur standar keamanan secara rutin dan konsisten.

Ilustrasi gerai Starbucks di New York, Amerika Serikat, (8/5/2015)SHUTTERSTOCK/PIO3 Ilustrasi gerai Starbucks di New York, Amerika Serikat, (8/5/2015)

 

4. Smoking Barrels Craft Coffee

Smoking Barrels juga mengubah kebijakan tokonya selama masa normal baru ini. Co-founder Smoking Barrels, Joni Lima, mengatakan bahwa tokonya belum mengizinkan pelanggan untuk masuk ke dalam area toko.

“Kita perbolehkan orang datang dan beli biji kopi langsung di tempat tapi tetap enggak boleh masuk,” ujar Joni ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

“Jadi di depan kita pasang semacam menu pilihannya, produk-produk biji kopi yang available apa saja,” sambung dia.

Dalam menu tersebut selain terdapat nama-nama biji kopi yang tersedia juga terdapat deskripsi yang berisi asal biji kopi tersebut serta rasanya seperti apa.

Baca juga: 7 Ukuran Giling Biji Kopi, Buat Kamu yang Menyeduh di Rumah

“Pertimbangannya karena alasan kebersihan dan kesehatan. Biasanya orang yang masuk untuk pilih produk kita dan pilih beans kita itu pasti akan angkat, megang beans-nya terus dicium-cium,” jelas Joni.

Harapan Joni, dengan adanya deskripsi pada menu maka pelanggan akan bisa memilih produk yang ia inginkan tanpa harus memegangnya langsung.

Setelah pelanggan memilih produk yang diinginkan, karyawan Smoking Barrels akan keluar untuk membawakan produknya dan melayani pembayaran. Pembayaran secara cashless juga sangat dianjurkan.

Hingga kini Joni mengaku belum tahu kapan akan kembali memperbolehkan pelanggan untuk masuk ke dalam area toko.

“Yang pasti dalam bulan ini (Juni) belum bisa. Jadi paling cepat pun mungkin awal bulan Juli tapi itu masih belum pasti.”

Ilustrasi proses roasting biji kopi. SHUTTERSTOCK/ARTEM VARNITSIN Ilustrasi proses roasting biji kopi.

5. Kedai Kopi Kulo

Kedai Kopi Kulo juga termasuk salah satu kedai kopi yang menerapkan beberapa peraturan baru terkait normal baru.

Brand manager KULO Group, Raffi, mengatakan bahwa protokol physical distancing  diterapkan di semua gerai Kedai Kopi Kulo.

“Kita kasih protokol yaitu memberi jarak antar meja, disinfektan berkala, karyawan memakai masker, rubber glove, dan juga face shield,” papar Raffi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Tips Bikin Kopi Espresso Agar Rasanya Tidak Terlalu Asam, Jangan Over Extraction

Kapasitas maksimal setiap gerai hanya diperbolehkan 50 persen saja.

Lalu bagi gerai Kedai Kopi Kulo yang memiliki beberapa meja untuk dine-in, maka meja dan kursi tertentu akan diberi tanda tidak dapat digunakan.

“Untuk meja itu kita batasi satu meja hanya dua orang saja. Terkecuali dia bisa menunjukkan satu alamat domisili, baru kita kasih. Tapi kalau dia enggak bisa nunjukkin itu, kita enggak kasih izin,” jelas Raffi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com