Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sofyan Sukmana, Guru Tunanetra yang Bantu Sesama

Kompas.com - 06/09/2023, 08:21 WIB
Theresia Aprilie,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sofyan Sukmana (34) merupakan seorang guru penyandang disabilitas tunanetra yang mengajarkan kursus komputer berbicara kepada teman-teman disabilitas tunanetra lainnya.

Di kesehariannya, Sofyan mengajar muridnya yang ada di berbagai daerah Indonesia dengan menggunakan fasilitas Zoom Meeting, Whatsapp call, dan platform online lainnya.

Baca juga: Inovasi Alat Baca bagi Disabilitas Netra, Mahasiswa Indonesia Juarai Kompetisi Google

Meskipun belajar jarak jauh memiliki tantangannya tersendiri, Sofyan menganggapnya sebagai sebuah peluang untuk membantu lebih banyak penyandang disabilitas tunanetra.

Terlebih, bagi mereka yang membutuhkan bimbingan dalam menguasai teknologi, khususnya pengoperasian komputer.

Sofyan terlahir tanpa disabilitas, dia baru menjadi penyandang disabilitas saat berusia 15 tahun, tepatnya duduk di bangku kelas tiga SMP.

Dari sinilah, dirinya dituntut untuk beradaptasi dengan keadaan dan mulai mempelajari teknologi komputer bicara.

Sampai akhirnya, hingga saat ini dia memiliki bimbingan belajar Lentera Inklusif.

Jadi guru bisa membantu sesama teman disabilitas netra

Sofyan mengawali kariernya sebagai guru saat masih berkuliah pada 2012.

Pada saat itu, dia mengajarkan privat komputer bicara kepada teman-teman disabilitas tunanetra secara door to door atau datang ke rumah.

Baca juga: Indonesia Kekurangan 1,3 Juta Guru pada 2024, Kemendikbud Ungkap Alasannya

Pada tahun 2018, akhirnya dia mendirikan lembaga bimbingan belajar Lentera Inklusif untuk mengajarkan kursus komputer kepada disabilitas tunanetra.

Sofyan mendirikan bimbingan belajar ini karena ingin membantu teman-teman tunanetra lainnya untuk bisa melek teknologi, salah satunya dengan mampu mengoperasikan komputer.

Menurut dia, seringkali penyandang disabilitas tunanetra dipandang sebelah mata karena tidak memiliki kemampuan teknologi yang mumpuni.

Dia melihat penguasaan teknologi ini dapat menjadi kesempatan bagi teman-teman tunanetra agar bisa ikut serta di dunia kerja maupun usaha.

Dari sinilah, dia memiliki mimpi untuk membagikan ilmu yang dimilikinya guna membantu teman disabilitas tunanetra lain meraih kemandirian.

"Untuk itu saya dirikan Lentera Inklusif. Dengan Ilmu Komputer, saya bisa bekerja di perusahaan BUMN, bekerja di bank, mengajar, dan bisa hidup mandiri. Dari situ bermimpi, kenapa ilmu yang saya punya tidak diberikan ke teman tunanetra lainnya, dan akhirnya saya buka bimbingan belajar Lentera Inklusif ini," kata dia kepada Kompas.com saat ditemui di Bimbel Lentera Inklusif, Cengkareng, Jakarta, Selasa (5/9/2023). 

Selain itu, alasan lain pendirian bimbel ini juga bersumber dari pengalaman pribadinya yang ingin mengikuti les komputer berbicara tapi tidak ada tempat les di sekitarnya.

Dulu, dia harus menempuh perjalanan 2 jam dari Cengkareng, Jakarta Barat menuju Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Apalagi, pada saat itu di tahun 2006 belum ada transportasi online seperti sekarang ini.

Jadi, Sofyan harus naik berbagai moda transportasi umum, seperti mikrolet, angkot, dan sebagainya.

Baca juga: Kemenag Jajaki Beasiswa Pendidikan bagi Disabilitas untuk Kuliah di AS

Mulai membuka bimbel inklusif bagi penyandang disabilitas dan non-disabilitas

Pada awal pendirian bimbelnya, Sofyan mengaku hanya berfokus pengajaran komputer berbicara bagi penyandang disabilitas tunanetra. Pembelajaran ini meliputi penguasaan Microsoft Word, Microsoft Power Point, Microsoft Excel, hingga editing.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya Sofyan membuka berbagai kursus bagi anak-anak non-disabilitas, seperti baca, tulis, dan hitung (calistung), kelas bahasa asing, dan lain-lain.

"Pada awalnya, hanya berfokus pada teman-teman tunanetra hingga berjalannya waktu banyak juga dari tetangga-tetangga di sini yang ingin belajar juga di Lentera Inklusif ini," ucap dia.

Hal ini tentu membuat dirinya bingung memikirkan cara untuk mengajarkan anak-anak non-disabilitas di tengah kondisinya sebagai penyandang disabilitas tunanetra.

Akhirnya, pada saat itu dia mulai merekrut rekan-rekannya baik yang disabilitas maupun non-disabilitas untuk menjadi guru di bimbelnya.

Dengan perluasan ini, Sofyan merasa senang lantaran bimbelnya bisa lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Terlebih, juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Banyak menggapai penghargaan

Bimbel Lentera Inklusif yang didirikan oleh Sofyan pernah mendapatkan 3 penghargaan. Pertama, penghargaan dari Bank Permata untuk kategori "Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha".

Kedua, penghargaan Terbaik dari PT Astra Internasional Tbk, dengan kategori "Usaha yang Dapat Berdampak Positif, Baik Bagi Komunitas Atau Masyarakat".

Baca juga: Kisah Alfian, Mahasiswa Disabilitas Netra Pertama Unair yang Berhasil Jadi ASN

Ketiga, penghargaan dari Maybank Foundation pada program RISE dengan kategori "Sustainability Quality Education".

Sofyan merasa bersyukur dan senang, karena usahanya diapresiasi oleh banyak pihak lewat penghargaan yang didapatkannya.

"Jujur selalu bahagia dan terharu ketika mendapatkan penghargaan. Saya sama sekali tidak bermimpi bisa sejauh ini mendapatkan apresiasi oleh banyak orang" ujar dia.

Penghargaan yang diraih Sofyan ini adalah bukti nyata atas dedikasinya yang luar biasa terhadap pendidikan inklusif untuk membantu disabilitas tunanetra.

Sofyan menegaskan, menerima berbagai penghargaan juga tidak membuatnya diam dan berhenti mengembangkan dirinya.

Dia terus aktif untuk mengikuti berbagai pelatihan serta mengembangkan berbagai program di bimbelnya.

Hal ini dilakukan karena dirinya juga memiliki mimpi untuk mendirikan sekolah inklusif yang ramah bagi disabilitas dan non-disabilitas.

Baca juga: 66 Perguruan Tinggi Miliki Akreditasi Unggul dari BAN-PT

"Saya juga memiliki mimpi, semoga ke depannya saya bisa mendirikan sekolah inklusif yang memang ramah disabilitas," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com