Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Mahasiswi Disabilitas UGM yang Terima Bantuan Kaki Palsu

Kompas.com - 25/08/2023, 08:53 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Saat ini, Yubita Hida Aprilia (19), mahasiswi disabilitas Prodi Bahasa Indonesia FIB UGM angkatan 2023 merasa senang dan lega.

Sebab, ia mendapat tawaran bantuan kaki palsu dari Dirlantas Polda DIY, Kombespol Alfian Nurrizal S.H.,SIK., M.Hum., dan sejumlah komunitas sosial.

Yubita sangat senang atas bantuan yang dia terima tersebut. Hal itu karena kaki palsu sebelumnya kurang stabil untuk menjadi tumpuan.

Dilansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM), Kamis (24/8/2023), diceritakan bahwa Yubita kehilangan sebagian kaki kanan akibat tumor tulang.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Bahayanya Sampah jika Dibakar

Diamputasi karena tumor tulang

Waktu itu, tepatnya 15 September 2017, Yubita harus merelakan kaki kanannya untuk diamputasi di RS Orthopedi Solo. Prosedur itu harus ia pilih karena tak ingin tumor menjalar lebih luas ke bagian tubuh lainnya.

Kala itu tumor telah menggerogoti telapak kaki hingga bagian betis perempuan asal Desa Termas, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah.

Ia tentu merasakan sakit akibat tumor tulang menjelang kelulusan dari SD hingga SMP. Selama kurun waktu itu ia terpaksa beraktivitas dengan penyangga kaki/kruk.

Setelah amputasi, ia menjalani hari-harinya dengan kaki palsu bantuan dari rumah sakit.

"Setelah lima tahun waktunya untuk ganti kaki palsu lagi itu kan harus mengurus ke rumah sakit di Solo untuk diukur dan sebagainya. Namun, tidak saya lakukan karena waktu itu bapak meninggal dunia," ujarnya.

Karenanya, ia lantas menggunakan kaki palsu yang diperolehnya di perajin kaki palsu yang ada di daerahnya. Saat itu ia membeli dengan biaya mandiri.

Kaki palsu yang digunakannya sekarang dari perajin itu berbeda dari sebelumnya (dari RS) dengan penampilan lebih humanis menyerupai bentuk kaki asli.

Baca juga: Di FEB UGM, 60 Persen Mahasiswanya Dapat Beasiswa UKT

"Ya memang lebih nyaman menggunakan yang bantuan dari rumah sakit. Kalau yang sekarang ini tumpuannya kurang stabil suka mleset-mleset," kata dia.

Karenanya ia sangat bersyukur saat mendengar ada yang akan memberikan bantuan kaki palsu baru dengan model yang lebih humanis seperti yang awal dipakainya.
Ia tak pernah menyangka akan mendapatkan bantuan kaki palsu baru.

Bahkan, ketika ditanya oleh Kombespol Alfian Nurrizal terkait apa saja yang dibutuhkan saat ini, ia pun terlihat terdiam beberapa saat seperti tidak percaya menemui momen ini.

Lalu, dengan yakin ia pun menjawab membutuhkan kaki palsu baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com