Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Prama, Guru Besar Termuda di UGM pada Usia 35 Tahun

Kompas.com - 05/09/2023, 17:08 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Meraih jenjang karier tertinggi bidang akademik sebagai guru besar pastinya menjadi impian bagi semua akademisi.

Terlebih gelar guru besar diraih di usia yang relatif muda. Bukan hal yang mudah, namun bisa digapai.

Seperti Prof. Pramaditya Wicaksono yang berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai guru besar termuda di usia 35 tahun 11 bulan.

Baca juga: 66 Perguruan Tinggi Miliki Akreditasi Unggul dari BAN-PT

Prama menjadi guru besar bidang Penginderaan Jauh Biodiversitas Pesisir di Fakultas Geografi UGM terhitung mulai tanggal (tmt) 1 Juni 2023.

Dia menjadi guru besar termuda dengan memecahkan rekor sebelumnya yang dicapai Prof. Agung Endro Nugroho yang meraih jabatan guru besar di usia 36 tahun 9 bulan.

Rencananya, dia akan menyampaikan pidato pengukuhan guru besar pada Maret 2024.

Jalan karier akademis pria kelahiran Semarang, 6 Juli 1987 ini tergolong unik.

Sebab, dia loncat jabatan dari lektor langsung menjadi guru besar tanpa menduduki posisi lektor kepala terlebih dulu. Jumlah angka kredit dosen yang dipersyaratkan sebagai profesor telah dipenuhi oleh Prama.

Bagi Prama menjadi guru besar di usia muda adalah sebuah anugerah.

Dia memang memiliki target khusus bisa mencapai jabatan guru besar di usia muda, tapi dirinya tidak menyangka bisa meriahnya di usianya saat ini.

"Targetnya bisa di usia sebelum 40 tahun bisa jadi guru besar, tetapi tidak pernah menyangka menjadi guru besar termuda di UGM di usia 35 tahun," kata dia dikutip di laman UGM, Selasa (5/9/2023).

Prama menjelaskan selain karena loncat jabatan, percepatan raihan jabatan guru besar dikarenakan diirnya produktif melakukan penelitian dan publikasi ilmiah.

Baca juga: 10 Jurusan Teknik Informatika Terbaik Indonesia, Ada Binus dan Telkom

Setiap tahunnya, dia memiliki rata-rata 5 publikasi ilmiah yang berhasil diterbitkan.

Hingga saat ini, tercatat ada 55 publikasi pada jurnal ilmiah nasional dan internasional bereputasi yang telah dibuatnya.

Lalu, menghasilkan 76 tulisan yang diterbitkan dalam prosiding, book chapter, buletin, serta media massa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com