Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kepunahan Bahasa Daerah, Badan Bahasa Gelar FTBIN 2024

Kompas.com - 02/05/2024, 08:18 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

KOMPAS.com — Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemendikbud Ristek, melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) pada 1—5 Mei 2024 di Jakarta.

Tema FTBIN tahun 2024 ini adalah “Melestarikan Bahasa Daerah, Menjaga Kebinekaan Indonesia”.

Sesuai tema itu, FTBIN merupakan bagian dari kegiatan diseminasi pelindungan bahasa yang diharapkan menjadi media untuk menyosialisasikan kegiatan pelindungan bahasa daerah yang dilaksanakan oleh Badan Bahasa dan pemerintah daerah, terutama revitalisasi bahasa daerah (RBD).

FTBIN untuk kali kedua ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Pendidikan Nasional yang diperingati tiap tanggal 2 Mei.

Tahun ini, FTBIN diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi atas semangat para generasi muda yang telah terpilih dalam FTBI dari 25 provinsi pada tahun 2023.

“FTBIN ini merupakan media untuk memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berpartisipasi terus-menerus dalam program revitalisasi bahasa daerah, yaitu siswa, guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, kepala daerah, dan pegiat,” kata Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz dalam taklimat media, Rabu (1/5/2024) di Jakarta.

Ada tiga tujuan penyelenggaraan FTBIN. Pertama, memberikan apresiasi kepada para tunas bahasa ibu terpilih dari 25 provinsi atas semangatnya mempelajari bahasa daerah.

Kedua, menumbuhkan rasa cinta para generasi muda terhadap bahasa daerahnya; ketiga, meningkatkan kepedulian dan sikap positif masyarakat dalam berbahasa daerah.

Sebagai tahapan dari program RBD, FTBI di tiap daerah merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan keragaman bahasa daerah.

Selain itu, untuk menyebarluaskan semangat kecintaan dan ekspresi kebanggaan terhadap bahasa daerah, serta sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku RBD, khususnya generasi muda.

Baca juga: Puluhan Bahasa Daerah Terancam Punah, Revitalisasi Terus Digiatkan

“FTBI secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, memilih anak-anak yang dipandang memiliki materi dan kemampuan untuk dipamerkan dalam festival,” ujar Aminudin.

“Ada beragam materi yang bisa diikuti, yaitui membaca aksara daerah, tembang/gurit, pidato, membaca puisi, mendongeng, menulis cerpen, dan lawak tunggal. Mereka memilih materi mana yang akan ditampilkan sesuai dengan pembelajaran di sekolahnya. Artinya pembelajaran terdeferensiasi,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Badan Bahasa terus menggalakkan upaya pelindungan bahasa daerah melalui platform Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah (MB-17: RBD).

Dari berbagai upaya pelindungan bahasa daerah, program RBD merupakan tahapan strategis setelah upaya pemetaan bahasa, pengukuran daya hidup atau vitalitas bahasa, dan upaya konservasi bahasa.

Pelindungan bahasa daerah melalui platform MB-17: RBD merupakan salah satu dari program pelindungan bahasa daerah berbasis sekolah, komunitas, dan/atau keluarga.

Hal itu dimaksudkan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah sehingga daya hidup bahasa daerah tersebut berada pada taraf aman dan ditransmisikan dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com