Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambassador Lecture PresUniv, Dubes Ukraina: Bahasa Jadi Kunci Kerja Sama antar Bangsa

Kompas.com - 11/05/2024, 10:47 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - President University menghadirkan Ambassador Lecture dengan dosen tamu Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina di Indonesia Vasyl Hamianin. Kuliah tamu ini merupakan kerja sama Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional dan Prodi Hukum, Fakultas Humaniora, PresUniv.

Dalam sambutan, Rektor PresUniv Handa S. Abidin memberikan apresiasi kepada Dubes Hamianin. “Dubes Hamianin betul-betul seorang Indonesianis. Ia lancar berbahasa Indonesia. Ia juga memahami budaya Indonesia, dan bahkan puisi-puisinya,” ungkap Handa.

Handa menegaskan, pemahaman akan bahasa menjadi modal penting dalam membangun interaksi budaya antara Indonesia dengan Ukraina.

Dalam kesempatan sama, Dekan Fakultas Humaniora, Syafi’i Anwar menyatakan, “jika negara-negara di dunia ingin berkolaborasi dalam bidang kemanusiaan, ada tiga bidang yang menjadi pilihan, yakni edukasi, kebudayaan, dan pariwisata.”

Dalam bidang edukasi, lanjut Syafi’i, Indonesia bisa melihat pengalaman Ukraina. “Di sana sebanyak 60 persen warganya melanjutkan pendidikannya ke hingga jenjang universitas," ungkap Syafi’i Anwar.

Dalam kuliah tamu, Dubes Hamianin mengangkat topik "Cultural Interactions between Ukraine and Indonesia: Ukrainian Interests in Studying Indonesian and Bahasa Indonesia."

Pada kuliah tamu yang dipandu Fennieka dan Regina Anindya Putri, Dubes Hamianin menekankan pentingnya bahasa sebagai media komunikasi.

“Mengapa kita harus mau belajar bahasa negara lain? Itu karena bahasa dapat menjadi alat dalam pertukaran budaya,” ucapnya. Dengan memahami bahasa negara lain, lanjut Dubes Hamianin, itu artinya kita mau menjadikan budaya negara lain sebagai bagian dari diri kita.

“Jadi, memahami bahasa negara lain adalah salah satu kunci dalam membangun kerja sama antarbangsa,” tegas dia.

Selain bahasa, lanjut Dubes Hamianin, penting bagi Indonesia dan Ukraina untuk saling memahami kekayaan budaya yang ada di dua negara tersebut, termasuk dalam bidang seni.

Katanya, “Seni itu cakupannya luas. Ada seni lukis, musik, tarian, termasuk berbagai kebiasaannya. Penting bagi bangsa Indonesia dan Ukraina untuk saling memahami kekayaan budaya semacam ini.”

Dubes Hamianin juga mengungkapkan, ia mempelajari tokoh-tokoh pahlawan Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan bangsanya.

“Saya belajar tentang perjuangan Pangeran Diponegoro dan para pahlawan lainnya,” ungkapnya. Sebagaimana Indonesia mempunyai banyak pahlawan, begitu pula dengan Ukraina.

Pada kesempatan kuliah tamu tersebut, Yuliia Mykulich, Program Manager Hubungan Internasional untuk India dan Indonesia di Ukranian Institute menjelaskan tentang The Ukrainian Institute.

“Lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Luar Negeri Ukraina. Salah satu tugas dari The Ukrainian Institute adalah membangun kerja sama dengan berbagai negara di dunia dalam bidang kebudayaan, bahasa dan pendidikan,” papar Yuliia yang bakal menjadi orang pertama Ukraina yang mengambil gelar doktor sastra dan bahasa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com