Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Pendidikan, GSM dan Disdik Bontang Sinergi Wujudkan Sekolah Impian

Kompas.com - 23/05/2024, 09:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menjadikan proses belajar sebagai pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak merupakan kunci utama dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Hal ini ditegaskan Muhammad Nur Rizal, founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), dalam workshop di Kota Bontang, Kalimantan Timur dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2024.

Acara lokakarya tersebut digagas Dinas Pendidikan Bidang PAUD Bontang dan berlangsung pada 20-23 Mei 2024 dengan menghadirkan para pelaku pendidikan dari 236 sekolah, mulai dari PAUD-TK, SD, SMP, hingga SMK.

Kegiatan juha dihadiri beberapa badan seperti Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), DPRD, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan beberapa organisasi mitra lainnya.

Menurut Rizal, menumbuhkan rasa cinta dan kebahagiaan di ruang kelas merupakan langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Guru sebagai pendidik, diharapkan mampu menjadi pionir dalam menginisiatifnya, selaras dengan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang menekankan pada pencapaian keselamatan hidup, kebahagiaan, dan pembinaan manusia seutuhnya.

"Proses belajar yang ideal seharusnya tidak terpaku pada buku cetak dan kurikulum saja, melainkan mampu melampaui batas-batas tersebut dan membuka ruang bagi siswa untuk menggali rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan menemukan ide-idenya sendiri," jelas Rizal.

Dengan itu, proses belajar akan mampu melampaui sekat-sekat mata pelajaran dan ruang kelas.

Sayangnya, proses belajar yang terlaksana pada sekolah-sekolah di Indonesia seringkali masih bertentangan dengan hakikat pendidikan tersebut, contohnya adalah proses belajar yang tidak berhasil membuat rasa ingin tahu anak menjadi tinggi.

Hal ini membuat siswa sulit untuk berpikir kritis dan menemukan pikiran sendiri, lalu, terpaku hanya pada buku cetak dan kurikulum, serta tidak mengajarkan keterampilan hidup yang mengasah kekuatan diri.

Baca juga: Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Kesadaran kolektif untuk perubahan

Acara dimulai dengan sitkom dari komunitas GSM Bontang yang mengusung isu beban pendidikan dari berbagai perspektif. Lalu, dilanjutkan pembukaan acara lewat rentetan sambutan yang diawali Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, Bambang Cipto Mulyono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com