Inisiatif Gerakan "Sekolah Net Zero Karbon", Paiton Energy Bangun PLTS Atap di SMKN 54 Jakarta

KOMPAS.com - PT Paiton Energy (PE) berkolaborasi dengan SMKN 54 Jakarta menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dalam rangka mengedukasi energi terbarukan dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.

Upaya ini diwujudkan dengan pemasangan 20 unit PLTS Atap berkapasitas 10 kWp di SMKN 54 Jakarta.

Peresmian penggunaan PLTS Atap SMKN 54 telah dilakukan pada Selasa (21/5/2024) dan dihadiri Wakil Kepala Dinas Pendidikan Daerah Khusus Jakarta, Purwosusilo, Head of External Relations PT Paiton Energy, Bambang Jiwantoro, dan Kepala Sekolah SMKN 54 Jakarta, Hamidah Nasir.

Pembangunan PLTS Atap di SMKN 54 Jakarta merupakan komitmen PE dalam mendukung program pemerintah meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.

Selain itu, program ini juga selaras dengan program Pemerintah Daerah Khusus Jakarta untuk mewujudkan Sekolah Net Zero Carbon dan target Kota Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission) pada tahun 2050.

Pembentukan Sekolah Net Zero Carbon yang merupakan bagian dari mendukung Jakarta mencapai target Kota Nol Emisi Karbon (Net Zero Emission) pada 2050.

Program pengembangan ini dinamakan Solar School PV. PLTS Atap tersebut mampu menyediakan listrik hingga sebesar 10 kW yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari di SMKN 54 Jakarta.

Selain itu, setiap bulan PLTS ini mampu mereduksi emisi CO2 sebesar 0,68 ton, dan setara dengan menanam satu pohon.

Presiden Direktur PT Paiton Energy Fazil Erwin Alfitri mengatakan Solar School PV merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan sebagai bentuk implementasi konsep Environmental, Sosial, and Governance (ESG).

Baca juga: SDG Academy Indonesia dan UNDP Akhiri Rangkaian Dialog Ekonomi Sirkular

Juga sebagai kontribusi Paiton Energy untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Perusahaan percaya bahwa pendidikan dan lingkungan yang sehat merupakan fondasi yang penting bagi pembangunan berkelanjutan,” kata Fazil Erwin Alfitri.

Investasi pendidikan dan lingkungan