Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum UT di MPR: Peran "Leaderpreneurship" Penting Menuju Indonesia Emas 2045

Kompas.com - 22/11/2023, 14:43 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) secara khusus menggelar kuliah umum atau studium generale di ruang Nusantara IV, Gedung MPR RI, Jakarta pada Rabu, 22 November 2023 dengan mengangkat tema “Peran Leaderpreneurship Menuju Indonesia Emas 2045”.

Kuliah umum yang digelar Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) UT ini menghadirkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sebagai pembicara utama.

Selain itu kuliah umum UT juga menghadirkan narasumber lain yakni; Maidi (Walikota Madiun), Atta Halilintar (Kreator Konten dan dan Pengusaha), serta Prof. Efendi Wahyono (Guru Besar FHISIP UT) dengan Dwi Rahmawati (Dosen UT) sebagai moderator.

Rektor UT Prof. Ojat Darojat berharap studium generale ini dapat menjadi pemantik bagi mahasiswa UT untuk memiliki semangat wirausaha di masa depan.

"Sangat penting untuk memberikan edukasi kepada para mahasiswa agar mereka dapat tumbuh menjadi seorang entrepreneur di masa depan. Jadi bukan mencari kerja tetapi mereka menciptakan (lapangan) kerja," harap Prof. Ojat.

"Ini merupakan bagian dari kurikulum yang kita lakukan untuk membantu mahasiswa, bukan hanya modal tetapi mereka butuh edukasi bagaimana memiliki sikap yang bagus sebagai entrepreneur di masa depan," jelas Rektor UT.

Hal senada disampaikan Bambang Soesatyo atau yang akrab disapa Bamsoet. Ia berharap kuliah umum di Gedung MPR ini diharapkan dapat menjadi inspirasi para mahasiswa UT untuk melirik wirausaha sebagai pilihan di masa depan.

"Diharapkan ini bisa memberikan inspirasi dalam karier mereka ke depan. Kalau selama ini mereka kuliah daring, inilah kesempatan kita bertatap muka, bertemu dosen atau pengajar, bertemu para tokoh yang diharapkan mampu memberikan inspirasi," ujar Bamsoet.

Baca juga: Fokus Riset dan Inovasi UI untuk Dukung Visi Indonesia Emas 2045

Leaderpreneurship di Indonesia Emas 2045

Dalam pemaparannya, Bamsoet mengungkapkan pascapendemi global Covid-19 Indonesia langsung dihadapkan pada tantangan fenomena Vuca (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). 

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi dunia yang cepat berubah, tidak dapat diprediksi, penuh kompleksitas, dan ambigu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com