Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTN, Rektor Unair: Kurang Komunikasi

Kompas.com - 15/05/2024, 14:28 WIB
Selina Damayanti,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rektor Universitas Airlangga, Prof. Mohammad Nasih memberikan tanggapannya mengenai kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di beberapa kampus Indonesia.

Meski tidak ada kenaikan UKT di Universitas Airlangga, Prof. Nasih yang pernah menjabat sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022-2023 mengatakan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah memberikan banyak solusi.

Baca juga: Universitas Airlangga, Kampus Terbaik di Jawa Timur Versi QS AUR 2023

Salah satu solusi yang disebutkan Prof. Nasih adalah KIP Kuliah. Prof. Nasih menyebutkan bahwa praktik pelaksanaan KIP Kuliah sebenarnya tidak ada masalah jika semua mahasiswa jujur.

“Yang miskin ngakulah miskin, yang kaya ngakulah kaya, kalau ini terlaksana dijamin mahasiswa miskin akan dapat UKT 1 atau 2, tidak sampai 1 juta,” ujar Prof. Nasih selepas acara Ikatan Alumni Unair, Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034 (14/05/2024).

Menurut Prof. Nasih, Kemendikbud telah memberikan banyak solusi untuk menyelesaikan permasalahan biaya kuliah ini terhadap mahasiswa kurang mampu. Namun, dibutuhkan komunikasi yang lebih baik supaya masalah bisa terselesaikan.

“Mereka yang perlu keringanan-keringanan akan selalu diberikan. Masalahnya mungkin di komunikasi, dan saya yakin kalau komunikasinya bagus semua akan bisa diselesaikan,” tambah Prof. Nasih.

Baca juga: Prof Nasih Dilantik Menjadi Ketua Forum Rektor, Ini 4 Catatan Penting Unkris

Pada acara Ikatan Alumni Unair ini yang membahas mengenai Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034, Prof. Nasih menyampaikan bahwa perguruan tinggi mendapatkan amanah dari presiden untuk melaksanakan percepatan-percepatan pencapaian Indonesia Maju.

Terdapat 7 perwakilan FRI yang menyusun naskah Gagasan Indonesia Maju 2034. Menurut Prof. Nasih, idenya sudah cukup lama disampaikan berupa modal serta gagasan. Menurutnya, perlu perhatian lebih dalam pelaksanaannya khususnya dalam kualitas pendidikan.

“Karena fondasi dari sebuah kemajuan adalah adanya masyarakat yang well educated, well trained, dan kemudian produktivitasnya tinggi, penganggurannya turun, dan kemiskinannya juga turun. Sehingga indikatornya simple aja, dan itu kuncinya ada di pendidikan,” ujar prof. Nasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com