Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puri Pramudiani, Mahasiswa S3 UPI yang Lulus dengan IPK 4,00

Kompas.com - 04/09/2023, 16:00 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa S3 Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Puri Pramudiani menyelesaikan studi S3 selama 3 tahun dengan predikat cumlaude IPK sebesar 4,00.

Sidang promosi program Doktor Puri diadakan di Sekolah Pascasarjana UPI pada 30 Agustus 2023.

Baca juga: Kisah Brian Tan, Pria Usia 18 Tahun yang Sedang Kuliah S3 di Amerika

Saat menyelesaikan tugas akhirnya, Puri berada di bawah bimbingan tim promotor Prof. Tatang Herman (UPI), Prof. Turmudi (UPI), dan Prof. Maarten Dolk (Utrecht University, the Netherlands) yang saat itu hadir secara langsung di UPI Bandung.

Adapun untuk penguji internal UPI, yakni Prof. Sufyani Prabawanto. Sedangkan penguji eksternal Dr. Rachmadi Widdiharto (Direktur Guru Pendidikan Dasar Kemendikbud Ristek).

Kegiatan sidang promosi disiarkan secara langsung di Auditorium Gedung Sekolah Pascasarjana UPI.

Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana UPI, Dr. Agus Setiawan menyatakan, Puri Pramudiani merupakan salah satu mahasiswa berprestasi yang memiliki kesempatan melaksanakan Research Internship di Belanda selama 3 bulan.

"Pada saat yang bersamaan, Puri mendapatkan hibah dari World Class University UPI dengan skema kolaborasi riset internasional yang menghasilkan luaran jurnal internasional bereputasi terindeks scopus Q1," kata dia dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).

Agus Setiawan yang juga berperan sebagai pimpinan sidang menegaskan penelitian disertasi ini menarik, karena dilakukan di dua negara yang mana hal tersebut dapat menjadi best-practices untuk pengembangan profesionalisme guru di sekolah dasar (SD).

Prof. Tatang Herman yang menjadi Ketua Tim Promotor menyampaikan, disertasi Puri Pramudiani ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia dan Belanda.

Lalu, dibuat dalam Bahasa Inggris dengan judul "Professional Development for Supporting Primary School Teachers in Promoting Students’ Mathematical Reasoning Using Realistic Mathematics Education".

Baca juga: Cerita Taufik, Kerjakan Skripsi 3 Bulan 20 Hari dengan Lulus IPK 3,96

"Pembuatannya juga melibatkan beberapa guru sekolah dasar serta beberapa ahli Realistic Mathematics Education (RME) di kedua negara," jelas dia.

Dia menyebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik program pengembangan profesi guru di SD yang terfokus kepada penalaran matematis siswa.

Ko-Promotor I, Turmudi menambahkan penalaran matematis siswa sangat penting. Karena, itu merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika.

Prof. Maarten Dolk, seorang ahli Realistic Mathematics Education dari Belanda menyatakan dirinya sangat senang menjadi bagian dari kolaborasi ini.

Sebagai perwakilan dari Tim Promotor, Prof. Maarten Dolk menyampaikan beberapa pesan kepada Puri yang baru saja dinyatakan lulus sebagai Doktor di bidang Pendidikan Dasar.

Menurut dia, Puri memiliki kekuatan untuk membangun "networking" yang mana hal tersebut yang paling dibutuhkan dalam suatu organisasi.

Selanjutnya, Prof. Maarten Dolk menyatakan keberhasilan Puri menjadi doktor ini bukan berarti tugasnya sudah selesai.

Baca juga: 10 Jurusan Teknik Informatika Terbaik Indonesia, Ada Binus dan Telkom

Namun pencapaian ini adalah awal bagi Puri untuk tetap berkiprah dalam dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Matematika Realistik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com