Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KGI Gelar Rekognisi Program Link and Match, Perkuat Kolaborasi dengan Kemendikbud

Kompas.com - 29/08/2022, 21:02 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.comKomatsu Group Indonesia (KGI) menggelar program “Rekognisi Program Link and Match” guna memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sekolah, hingga mitra bisnis melalui mengembangan model implementasi kebijakan pemerintah mengenai Pendidikan Vokasi.

Acara rekognisi yang juga dihadiri oleh oleh Ditjen Vokasi Kemendikbudristek, Senin (29/8/2022), ini diikuti oleh sekitar 70 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru-guru, dosen, dan mitra bisnis di Plaza Inspirasi PT Komatsu Indonesia.

Upaya ini juga dilakukan dalam rangka penguatan yang berkelanjutan program link and match pada pendidikan tinggi melalui program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Baca juga: Hanya 20 dari 4.500 Kampus Indonesia Masuk Ranking Dunia, Ini Kata Kemendikbud

Link and Match sendiri merupakan program yang dilakukan oleh Komatsu Group Indonesia (KGI) sejak 2017, tepat pada ulang tahun Komatsu Indonesia yang ke 35. Saat itu, Komatsu melakukan kerja sama link and match dengan 35 SMK binaan yang berada di wilayah Jawa.

Wakil Presiden Direktur KGI, Jamalludin menyampaikan bahwa setelah berjalan lima tahun, KGI merasakan banyak kendala yang dihadapi, tetapi juga mendapatkan banyak manfaat.

Kendala yang dialami yakni terpaan pandemi Covid-19 yang mengharuskan aktivitas belajar berlangsung secara jarak jauh. Hal ini tentu tidaklah gampang. Selain itu, juga kendala dari komunikasi dalam menerapkan budaya. Ini tentu sangat penting.

“Mengisi ilmu pengetahuan jauh lebih gampang dibandingkan mengisi hati atau mindset. Apabila mindset sudah dapat, akan gampang mengisi yang lain,” ujar Jamalludin pada sambutannya.

Meskipun demikian, lanjut dia, ada banyak manfaat yang dirasakan untuk perusahaan, pemerintah, dan SMK binaan. Hal inilah yang menjadi dorongan bagi KGI untuk menggagas acara rekognisi ini atas upaya perbaikan berkelanjutan yang dilakukan link and match SMK di Indonesia.

Baca juga: Tampung Masukan MBKM, Komisi X DPR: Link and Match Sangat Penting

Menurutnya, acara ini menjadi sebuah kesempatan berharga bagi pihak sekolah dan kementerian untuk berdiskusi dengan panjang lebar untuk melihat langkah-langkah penting yang dapat dilakukan setelah kegiatan ini.

Jamalludin juga menyampaikan juga bahwa program Link and Match telah memperluas cakupannya ke Perguruan Tinggi, salah satunya dengan menjalankan program MBKM.

Selain itu, Komatsu Group Indonesia Coorperate University juga senantiasa melakuka upaya untuk menyelaraskan aktivitas-aktivitas dilakukan pada Link and Match.

Foto bersama Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, DR. Ir. Kiki Yulianti. M. Sc dengan para guru SMK Binaan Program Link and Match yang menerima penghargaanAngela Siallagan Foto bersama Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, DR. Ir. Kiki Yulianti. M. Sc dengan para guru SMK Binaan Program Link and Match yang menerima penghargaan

Raih apresiasi Kemendikbudristek

Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kiki Yulianti turut hadir dalam acara Rekognisi Program Link and Match tersebut.

Kiki menyatakan apresiasi kepada PT Komatsu Indonesia yang bersinergi dengan pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa mewujudkan cita-cita terbentuknya negara dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia.

“Pada bulan Agustus ini, bulan Kemerdekaan, kita mengingat pesan kemerdekaan kita yang dinyatakan di dalam pembukaan UUD 45. Dua cita-cita ketika kita membentuk negara kesatuan RI, yang pertama adalah memajukan kesejahteraan umum dan kedua mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. PT Komatsu Indonesia ini sudah melakukannya 40 tahun. Terima kasih untuk PT Komatsu Indonesia,” paparnya.

Baca juga: Siswa SMK Bisa Dapat Gelar D2 Melalui Program Jalur Cepat

Kiki menambahkan bahwa pihaknya melihat ada komitmen dan visi yang sangat kuat dari Pimpinan Komatsu Indonesia untuk membangun negeri. Hal ini patut diapresiasi karena selaras dengan nilai yang ingin ditanamkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Lebih lanjut, Kiki menuturkan ada tiga value yang ingin dicapai oleh Kemendikbud Ristek ketika membentuk Direktorat Jenderal Vokasi pada 2020, yakni:

1. Value pendidikan

Tekanan pada value ini yakni bukan hanya melatih dan memberikan skill, tetapi juga membentuk karakter warga negara Indonesia.

2. Value ekonomi

Hasil dari pendidikan vokasi harus memberikan nilai ekonomi bagi para lulusannya. Oleh sebab itu, link and match menjadi agenda penting dan utama dalam pendidikan vokasi.

3. Value sosial

Semua keberhasilan pendidikan dan nilai tambah ekonomi yang diperoleh para lulusan vokasi harus memberikan dampak positif bagi keluarga dan masyarakat.

Melihat komitmen Komatsu dalam mendidik anak-anak SMK sampai terjun ke sekolah-sekolah, nampak upaya yang serius dalam penerapan tiga value di atas.

Baca juga: RUU Sisdiknas, Kemendikbud Jamin Guru Dapat Tunjangan Profesi hingga Pensiun

“Apa yang dilakukan oleh Komatsu luar biasa. Sangat mengharukan dan membahagiakan. Terima kasih telah ikut mendidik anak-anak kami, terima kasih telah ikut membangun sekolah-sekolah kami,” imbuhnya.

Selanjutnya, Kiki menegaskan bahwa perkembangan teknologi yang cukup deras mengharuskan kita untuk melakukan transformasi pada tiga hal, yaitu:

1. Mengubah cara pikir

Kementerian dan seluruh jajaran sampai ke sekolah-sekolah harus mampu mengubah cara pikir. Cara pikir harus kami ubah, ditransformasikan, sehingga mempengaruhi cara pandang.

2. Mengubah cara pandang

Setelah mengubah cara berpikir, maka dilakukan transformasi untuk mempengaruhi cara pandang dengan mulai memasukkan, menginternalisasikan mindset, cara berpikir bisnis, dan industri ke dalam proses pendidikan.

3.  Mengubah cara kerja

Dalam hal ini, diluncurkan paket merdeka belajar, di dalamnya Magang Merdeka Kampus Merdeka (MBKM) untuk mendorong kita semua melakukan berbagai inovasi.

Untuk mendukung ketiga transformasi tersebut, Kiki menyampaikan bahwa kita semua perlu berkontribusi melakukan hal-hal yang dapat membawa dampak positif bagi bangsa.

Baca juga: 25 SMK Terbaik di Indonesia Versi Nilai UTBK 2022

“Apapun yang diperlukan untuk menghasilkan warga negara Indonesia yang hebat dan memajukan kesejahteraan umum, lakukanlah. Kementerian tidak akan menanya-nanya hal-hal remeh-temeh yang seharusnya kita ubah sejak awal,” pungkasnya.

Program dari sudah berlangsung selama lima tahun, terhitung sejak tahun 2017. Harapannya, kita meningkatkan program ini untuk lebih tinggi lagi.

“Kita scale up menjadi skala nasional yang lebih masif lagi, untuk melihat dampaknya dalam jangka impact yang besar dalam waktu cepat, kita harus bicara scale. Kami bersedia melakukan berbagai hal untuk menaikkan ini, scaling up semua yang dilakukan oleh Komatsu pada level nasional.”

Untuk mendukung hal tersebut, DR. Ir. Kiki Yulianti juga menyampaikan bahwa Kemendikbud Ristek membuka diri untuk terus melakukan kerja sama dengan PT Komatsu Indonesia.

Melakukan berbagai kemitraan agar inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh Komatsu dapat dirasakan oleh seluruh warga negara Indonesia di seluruh penjuru tanah air.

Baca juga: Tips Memilih Tempat Magang ala Ditjen Vokasi

Gandeng 50 SMK

Foto bersama President Director KGI, Jamalludin beserta jajarannya dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, DR. Ir. Kiki Yulianti. M. Sc di lokasi Komatsu IndonesiaAngela Siallagan Foto bersama President Director KGI, Jamalludin beserta jajarannya dan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbud Ristek, DR. Ir. Kiki Yulianti. M. Sc di lokasi Komatsu Indonesia

Komatsu Indonesia (KI) memulai program pemerintah link and match mulai tahun 2017 dengan 35 SMK yang berlokasi di Jawa. Dalam perkembangannya, cakupan Group Company diperluas pada 40 SMK.

Pada Tahun 2021, KGI semakin memperluas cakupannya hingga ke luar daerah Jawa menjadi 50 SMK. Hal tersebut didasari dengan visi dan misi untuk menjadi aset yang berharga untuk bangsa.

Perlu disampaikan bahwa tujuan dari Komatsu ini yakni menciptakan nilai melalui inovasi manufaktur dan teknologi untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan di mana orang, bisnis, dan planet agar berkembang bersama dan berdampingan.

Program Link and Match ini yang dijalankan oleh KGI bersama Asosiasi Alat Berat Indonesia (HINABI) menginisiasi adanya SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Industry Alat Berat), kemudian melakukan penyesuaian kurikulum dan melaksanakan pengajaran melalui “Komatsu Class.”

Tentunya kurikulum tersebut didukung dan disesuaikan dengan fasilitas, kemampuan guru, dan materi pengajaran yang aplikatif. Pelaksanaan program link and match juga mengalami adaptasi atas kondisi pandemi melalui kelas “online.” Perusahaan terus melakukan evaluasi untuk memastikan hal hal yang perlu dilakukan perbaikan.

Selain itu, KGI juga telah mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi Industri Manufacturing Alat Berat Indonesia (LSP IMABI) sebagai Lembaga untuk melakukan sertifikasi. Pelaksanaan ini tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui Surat Perjanjian Kerja antara Komatsu dengan Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Model implementasi kebijaksanaan ini tidak akan tercapai tanpa adanya proses perbaikan yang berkelanjutan. Pemenuhan Perilaku, Keterampilan dan Pengetahuan dilakukan melalui Perlatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Komatsu Class.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Setelah berjalan selama lima tahun, program link and match tersebut berdampak positif bagi banyak pihak terutama bagi perusahaan Komatsu, sekolah, para guru, dan SMK. Secara nyata, program tersebut berdampak bagi jumlah keterserapan siswa pada tahun 2020-2021 sebanyak 1.198 Siswa dari 39 SMK.

Pada 2022, Komatsu melaksanakan kelas serapan adalah 270 siswa. Siswa yang telah bekerja sebanyak lima orang di antaranya mendapatkan beasiswa program Diploma 1 tahun. Maka, dapat dikatakan bahwa perusahaan mendapatkan manfaat dengan kesiapan pemenuhan karyawan.

Meskipun demikian, Komatsu juga mengalami tantangan Future of Work Enviroment yakni membutuhkan keahlian yang spesifik sesuai kebutuhan pekerjaan, sehingga konsep Link and Match Vokasi akan relevan.

Link and Match harus dikembangkan ke level Pendidikan Tinggi. Maka, Project pertama dijalankan yakni pelaksanaan program MBKM yang disinkronisasi dengan kebutuhan pengembangan pada tier 2-3 Industri Alat Berat.

Program MBKM tersebut terdiri dari pelatihan proses pada manufacturing serta cara berpikir kualitas serta proyek penugasan (project assignment) dengan mitra kerja pada tier 2-3. Hal ini memberikan pengalaman untuk mendapatkan hard skill dan soft skill.

Di sisi lain merupakan pemenuhan kredit pencapain kuliah yang memberikan dampak nyata yakni tiga mahasiswa dari peserta Link and Match mampu bekerja di KGI.

Pendidikan Vokasi dengan cakupan ekosistem juga dilakukan kepada SDM yang sudah bekerja melalui program Diploma. Konsentrasi dalam pendidikan semua yang tersebut di atas, diwujudkan melalui diintegrasikan menuju Corporate University, sehingga perlu dilakukan pengakuan atau rekognisi vokasi.

Hal ini bertujuan membangun interkoneksi dengan nilai-nilai Gotong Royong yakni “Asah Asih Asuh” melalui sinkronisasi proses pengembangan SDM secara Perbaikan Berlanjutan (continues improvement).

Beri penghargaan bagi guru

Pada acara tersebut, juga diberikan juga apresiasi kepada guru SMK Binaan Program Link and Match di KGI yakni:

1. Guru magang terbaik

  • Berliana Oktora Suryati dari SMKN 6 Mataram (Evaluasi Pembelajaran Terbaik)

2. Guru Pembimbing (Mentor) terbaik

  • Muchsin dari SMKN 4 Kota Sukabumi (2 Tahun terakhir Juara 1 Welding)
  • Dian Kusuma dari SMK PGRI 2 Ponorogo, (2 Tahun terakhir Juara 1 Assembling)
  • Irman dari SMKS Industri Logam Situraja (2 Tahun terakhir Juara 1 Foundry)

3. Guru proactive and iInnovative terbaik

  • Doni Tri dari SMKN 1 Singosari (Proactive dan Innovative dalam Pembelajaran Komatsu Class)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com