KOMPAS.com - Pakar Biostatistika Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo menyebut sistem kekebalan tubuh orang Indonesia tergolong tinggi.
Itu terbukti dengan seroprevalence survey atau survei prevalensi antibodi masyarakat oleh pemerintah dengan sejumlah universitas.
Baca juga: Pengamat UGM Komentari Penyesuaian Tarif Listrik Progresif
Windhu menyatakan, pada November-Desember 2021, diadakan seroprevalence survey untuk melihat berapa persen masyarakat yang memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.
Hasil dari survei itu, persentasenya tinggi, yakni mencapai 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki kekebalan tubuh.
"Dan itu didapatkan dari orang yang sudah melakukan vaksinasi dan terbentuknya kekebalan tubuh karena infeksi dari virus Covid-19," ucap dia melansir laman Unair, Selasa (24/5/2022).
Pada Maret 2022, sambung dia, seroprevalence survey kembali diadakan, khusus untuk Pulau Jawa.
Hasilnya, sebanyak 99,2 persen penduduk memiliki kekebalan terhadap virus Covid-19.
Baca juga: Menhub Budi Karya Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UGM
Hasil tersebut menjelaskan mengapa kondisi epidemiologi di Indonesia sangat baik.
Jadi, aspek tersebut menjadi dasar pemerintah untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan.
"Namun apakah momennya tepat? kalau menurut saya biasanya kan tren pelonjakan kasus baru jelas banget setelah empat minggu pasca lebaran atau libur panjang," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.