Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peran Penting Logistik dalam Pertumbuhan E-Commerce di Indonesia

Kompas.com - 08/05/2024, 14:16 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan sektor e-commerce atau perdagangan elektronik di Indonesia telah menjadi fenomena yang semakin menonjol sejak masa pandemi Covid-19.

Dengan adanya pembatasan interaksi fisik, masyarakat dan pelaku usaha mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka serta solusi yang paling tepat ditemukan dalam bentuk transaksi berbasis online.

Sejak awal pandemi, transaksi perdagangan online telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, saat ini, perilaku pembelian masyarakat telah bergeser menuju pembelian berbasis online.

Hal tersebut tercermin pertumbuhan nilai perdagangan elektronik di Indonesia yang mencapai 78 persen, seperti yang dilaporkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Kemudian, berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), nilai transaksi perdagangan elektronik pada 2023 mencapai Rp 453,75 triliun dengan volume transaksi mencapai 3,71 miliar.

Baca juga: Kemendag Layani Lebih Dari 7.000 Laporan Konsumen Sepanjang 2022, Sistem Perdagangan Elektronik Mendominasi

Dosen Program Studi E-Commerce Logistics Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) Hastuti Naibaho mengatakan bahwa pertumbuhan sektor e-commerce tidak lepas dari peran penting sektor logistik.

Menurutnya, sektor logistik menjadi tulang punggung dalam mendukung transaksi bisnis berbasis digital.

“Perusahaan logistik berperan sebagai perantara antara penyedia produk dan konsumen. Tanpa kinerja yang baik dari perusahaan logistik, perdagangan elektronik juga tidak akan mengalami pertumbuhan,” ucap Hastuti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Selain itu, kata dia, kinerja perusahaan logistik memainkan peran penting dalam penilaian konsumen terhadap penjual produk di marketplace.

Baca juga: Tumbuh Pesat, Perusahaan Jasa Pengiriman Logistik KGX Rayakan HUT Ke-5

Menurut Hastuti, strategi bebas biaya kirim yang sering digunakan oleh marketplace dapat meningkatkan jumlah transaksi, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kepuasan konsumen.

“Kepuasan konsumen dalam perdagangan elektronik sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan logistik, baik dalam hal produk maupun layanan pasca transaksi,” ucapnya.

Hastuti mengungkapkan bahwa konsumen sering kecewa terhadap penyedia produk dan memberikan ulasan negatif sebagai akibat dari kinerja perusahaan logistik.

Ia mencontohkan, ketika produk tiba dalam keadaan rusak, konsumen akan merasa kecewa dan marah kepada penjual, bahkan mungkin mengajukan permintaan penggantian barang.

 

“Selain itu, konsumen juga sering merasa tidak puas dengan lamanya durasi pengiriman,” imbuh Hastuti.

Survei yang dilakukan oleh World Bank mengenai indikator-indikator yang menyebabkan rendahnya Logistic Performance Index (LPI) Indonesia menunjukkan bahwa waktu pengiriman (timelines), pelacakan dan penelusuran (tracking and tracing), serta kompetensi dan kualitas logistik (logistic competence and quality) menjadi faktor utama (Budiyanti, 2023).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com