Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jawa Timur, RSUA Jadi RS Rujukan Covid-19 Terbaik

Kompas.com - 21/12/2021, 10:54 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan piagam kepada Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) atas pengabdiannya dalam menangani pandemi Covid-19.

Dalam piagam itu, RSUA dinobatkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Kelas B dengan Predikat Terbaik dalam Penanganan Pandemi Covid-19 Tahun 2021 Provinsi Jawa Timur.

Menurut Direktur RSUA Prof. Dr. Nasronudin, dr., Sp.PD, K-PTI, FINASIM rumah sakit tersebut menjadi pionir sejak Covid-19 mulai mewabah pada Maret 2020 lalu.

Baca juga: Dokter RSA UGM: Ini Tips Jaga Kesehatan Pendengaran Saat Pandemi

Hal itu terlihat dengan pendirian tenda darurat dan layanan diagnostik laboratorium di samping IGD.

"RSUA termasuk pionir untuk memulai menyiapkan, saat itu rumah sakit lain belum siap," ujarnya dikutip dari laman Unair, Jumat (17/12/2021).

Terus berbenah dengan dana bantuan

Dijelaskan, seiring meningkatnya kasus, pusat layanan Covid-19 dialihkan ke lantai 2 Gedung Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI).

Saat itu sebetulnya Gedung RSPI belum siap. Alat-alatnya mangkrak lebih dari 10 tahun, sehingga kekurangan alat. Ditambah, status bangunan yang masih belum usai.

Pada Juli 2020, hibah mulai mengalir dari sejumlah mitra lokal, nasional, hingga internasional. RSUA menerima dana sumbangan sebesar 54 miliar dari Prof. Tanjung dan Salim Group.

Dana itu dipakai untuk mengadakan peralatan ICU, rawat inap, tempat tidur, hingga CCTV, dan alat penunjang lainnya.

Baca juga: Mahasiswa UNY Inovasi Infused Water dari Rempah, Buah dan Sayur

Selain itu, RSUA kembali mendapatkan bantuan sebesar 31 miliar dan 110 tenaga medis dari Gubernur Jawa Timur. Setelahnya Menteri Kesehatan ikut menyusul dengan menyalurkan 87 orang SDM.

Dengan demikian, RSUA telah mampu memberikan layanan terbaik dalam menangani kasus Covid-19.

"Bangunan RSPI dulu masih bermasalah, tapi saat itu kita langsung selesaikan dengan bantuan BPK, Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan, dan Mensesneg. Hingga akhirnya terealisasi bahwa Gedung RSPI dan seisinya dihibahkan ke Unair," terangnya.

Terus berkontribusi pada negara dan masyarakat

Menurutnya, gedung RSPI kala itu telah terstandar WHO. Daya tampung ICU dan rawat inap besar, IGD terpisah, serta penanganan yang profesional.

"Gedung itu sudah full negative pressure dilengkapi hepa filter. Jadi memang sangat bagus dan ideal apalagi untuk merawat pasien infeksi menular lewat droplet," tegasnya.

Namun, ketika kasus Covid-19 memuncak pada Juni hingga Juli 2021, RSUA kembali mengalami krisis. Lonjakan jumlah pasien memaksa RSUA menyulap aula pertemuan lantai tujuh menjadi ruang perawatan. Saat itu RSUA mendapat tambahan 40 tempat tidur dari Gubernur Jawa Timur.

Sejak itu, inovasi penanganan Covid-19 mulai dikebut. Sebut saja Raisa hasil kerja sama Unair-ITS dan KECE buah kolaborasi dengan Unesa. Serta alat pemeriksaan kesehatan mandiri buatan sivitas Unair.

Baca juga: Ini Cerita Mahasiswa UB Ikut Kampus Mengajar di SD Pelosok

Hingga Selasa (14/12/2021) tercatat, ada lebih dari 24.500 pasien Covid-19 yang telah ditangani RSUA. Baik kasus IGD, rawat jalan, maupun rawat inap.

"Ke depan, kami berharap RSUA tetap bisa berkontribusi bagi negara dan masyarakat Indonesia. Serta menonjol di bidang pendidikan dan penelitian demi mewujudkan Indonesia mandiri di bidang kesehatan," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com