Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kriteria Lulusan, Unesa Perkuat Kerja Sama dengan DUDI

Kompas.com - 23/11/2021, 12:38 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus memaksimalkan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), salah satunya memperkuat kerja sama guna menjembatani perguruan tinggi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Rektor UNESA, Prof. Nurhasan mengungkapkan kunci dari keberhasilan MBKM adalah kolaborasi, inovasi dan adaptasi. Ini dapat terwujud lewat pelaksanaan kerja sama.

Baca juga: Pakar UGM: Ini Penyebab Asam Lambung Naik

Oleh karenanya itu harus dilakukan, agar Unesa dan DUDI dapat bertukar pendapat dan strategi untuk menyusun kurikulum pendidikan.

"Harapannya, lulusan Unesa tidak hanya siap untuk berkontribusi di dunia industri, tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan," kata dia melansir laman Unesa, Selasa (23/11/2021).

Tantangan dalam mewujudkan kerja sama antara perguruan tinggi dengan DUDI adalah masih sedikitnya instansi pendidikan tinggi yang baru meraih akreditasi A.

Dengan begitu, penting untuk mendorong kerja sama dengan sesama perguruan tinggi maupun mitra dalam implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Koordinator Umum, Humas dan Kerja Sama, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Yayat Hendyana menjelaskan, kontribusi yang dapat diberikan insan di lingkungan pendidikan tinggi adalah menciptakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

Yang nantinya, kata Yayat, bisa berdampak pada penguatan ekonomi, kemajuan bangsa dan pembangunan nasional melalui lima prioritas ekonomi.

"Seperti green economy, blue economy, digital economy, pariwisata dan kemandirian kesehatan," jelas dia.

Baca juga: Pakar IPB Beri Ulasan tentang Bahaya Ular

Selain itu, dia juga mendorong penelitian dan produk dari perguruan tinggi agar dapat menjadi karya terapan.

"Selama ini banyak penelitian yang publikasinya hanya diseminarkan dan dijurnalkan. Harusnya seperti ini dituntaskan dengan membuat produk yang dipatenkan, sehingga dapat memberikan dampak pada masyarakat," terang dia.

Dalam kesempatan ini, Yayat mengapresiasi Unesa yang telah memiliki 3.120 total dokumen kerja sama dengan berbagai stakeholder.

Manajer Pengembangan Kepempimpinan dan Kapabilitas Bisnis PT Pindad (Persero), Ali Nugroho menyebut, pengangguran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk dituntaskan dalam menyambut momentum bonus demografi.

"Kebutuhan dunia industri secara garis besar adalah kemampuan soft skill. Oleh karenanya, penting untuk membekali generasi muda dengan skill yang berkaitan dengan industry 4.0," papar dia.

Kemampuan dalam industry 4.0 itu meliputi:

  • Personal skills (komunikasi, kerja sama, profesionalisme).
  • Thinking skills (berfikir kritis, memecahkan masalah dan membuat keputusan).
  • Digital skills (literasi digital, pembelajaran digital).
  • Job specific skills (dasar berbisnis, pengetahuan industri dan teknikal skill).

Baca juga: Kasus Anak Titipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Pakar Undip

"Penerapan skills ini dapat dilaksanakan melalui program magang, sehingga mahasiswa dapat memperoleh experimental learning, social learning, dan formal learning," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com