KOMPAS.com - Bagian Human Resources Development (HRD) punya pertimbangan khusus dalam memilih kandidat pekerja.
Selain kompetensi yang dimiliki, kepribadian calon karyawan pun akan menjadi salah satu hal yang akan diperhatikan.
Para pencari kerja dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi jika tidak mempunyai kepribadian yang baik tentu tidak mudah diterima di suatu perusahaan.
Bagian HRD biasanya juga menelusuri latar belakang para pelamar, salah satunya melalui sosial media yang dimiliki.
Baca juga: Dosen FSRD ITB Beberkan Jejak Seni Prasejarah di Indonesia
Seperti kisah pelamar kerja ber-IPK tinggi namun ditolak saat melamar pekerjaan karena berkata tidak pantas mengenai ibu kosnya. Hal ini diketahui dari cuitan si pelamar kerja di media sosial Twitter.
Jejak digital meski terlihat sederhana namun menjadi hal penting saat melamar pekerjaan. Banyaknya penggunaan sosial media (sosmed) di kalangan anak muda jika tidak dibarengi dengan sikap kehati-hatian tentu berpengaruh untuk masa depan. Terlebih pada saat melamar pekerjaan.
Merangkum dari salah satu platform edukasi di Instagram (@masukkampus), Selasa (23/11/2021), jejak digital menjadi poin penting yang mempengaruhi karier pelamar kerja.
Baca juga: Nadiem: Permendikbud PPKS Tak Beri Celah Adanya Kekerasan Seksual
Kalau memiliki jejak digital yang baik, tentu tidak masalah saat melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Namun jika seseorang terlihat tidak bijaksana saat menggunakan media sosial, perusahaan bisa ragu untuk menerimamu sebagai karyawannya.
Penting diketahui mahasiswa atau fresh graduate ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial.
Jangan dilakukan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.