Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2021, 19:45 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim mengaku kehilangan atas gugurnya dua guru hebat di tanah Papua.

Kedua guru itu adalah Yonatan Randen yang merupakan guru di SMPN 1 Julokoma dan Oktavianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: 2 Guru Tewas di Papua, PGRI Minta Jaminan Keselamatan dari Pemerintah

"Turut berbelasungkawa atas gugurnya dua guru hebat dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua," ujar Nadiem melansir laman resmi Instagramnya @nadiemmakarim, Rabu (14/4/2021).

Dia mengucapkan terima kasih atas pengabdian kedua guru tersebut untuk pendidikan Indonesia.

Asal tahu saja, dua guru di tanah Papua tewas, akibat keberingasan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kedua guru itu, yakni Yonatan Randen yang merupakan guru SMPN 1 Julokoma dan Oktovianus Rayo yang merupakan guru Sekolah Dasar (SD).

Selain dua penembakan guru, Kepala Sekolah SMPN 1 Julukoma Junedia Arung Salele juga sempat diculik anggota KKB.

PGRI berduka

Gugurnya dua guru di tanah Papua juga direspons oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

PGRI mengutuk keras atas penembakan yang menyebabkan dua orang guru tewas oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di tanah Papua, selama dua hari berturut-turut.

"Untuk kesekian kalinya beberapa guru di daerah konflik kembali menjadi korban kekerasan oleh KKB. Kami mengutus keras atas tindakan itu," kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Unifah Rosyidi.

Baca juga: Mendikbud Bidik 20 Ribu Peserta Ikuti Pertukaran Mahasiswa

Menurut dia, PGRI juga sangat menyesalkan terjadinya pembakaran terhadap tiga gedung sekolah dasar (SD) Jambul, SMPN 1, dan SMAN 1 Beoga, Puncak Papua.

"Dan ada pembakaran rumah guru juga pada Kamis, 8 April 2021," jelas dia.

Dia menegaskan, guru adalah penyuluh peradaban bangsa yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi bangsa, sehingga harus dilindungi dalam menjalankan tugasnya.

Untuk itu, dia berharap negara dapat hadir. Bisa melalui pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat pertahanan dan keamanan, tokoh masyarakat (adat) untuk dapat memberikan perlindungan terhadap keselamatan para guru.

"Terutama yang bertugas di pedalaman yang saat ini tersulut konflik agar mereka mendapatkan jaminan keselamatan diri, dan keluarganya," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com