KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program pertukaran mahasiswa merdeka sebagai salah satu wujud implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Pertukaran Mahasiswa Merdeka dilakukan untuk menumbuhkan rasa cinta mahasiswa terhadap keberagaman budaya tanah airnya serta mendorong penguatan dan perluasan kompetensi akademik mahasiswa.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Dorong Kembali Semangat Belajar Siswa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, bahwa cinta tanah air dan penguatan kompetensi merupakan modal berharga bagi mahasiswa dalam menapaki jenjang karir.
Selain juga untuk mempersiapkan diri sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan dan mengabdi terhadap bangsa dan negara.
"Program ini bertujuan membangun rasa toleransi di kalangan mahasiswa melalui ruang-ruang perjumpaan yang terbentuk melalui aktivitas pertukaran mahasiswa dan eksplorasi keberagaman budaya Indonesia," kata Nadiem dalam keterangannya, Selasa (13/4/2021).
Dia menuturkan, program pertukaran mahasiswa merdeka ditargetkan akan diikuti oleh 20.000 mahasiswa pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
Sebelum pendaftaran bagi mahasiswa, pendaftaran akan dibuka terlebih dahulu untuk perguruan tinggi dan dosen di bulan April 2021.
Pendaftaran bagi perguruan tinggi dan dosen akan berlangsung pada 19 - 28 April 2021, sedangkan pendaftaran bagi mahasiswa akan berlangsung pada bulan Juli 2021.
Baca juga: Mendikbud: Jangan Paksa Orangtua Agar Siswa Jalani Sekolah Tatap Muka
Calon peserta dapat mengakses tautan http://bit.ly/PertukaranMahasiswaMerdeka dan follow akun Instagram @PertukaranMahasiswaMerdeka untuk mendapatkan informasi lebih detail.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan, pendaftaran dibuka untuk perguruan tinggi dan dosen terlebih dahulu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.