Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Dorong Kembali Semangat Belajar Siswa

Kompas.com - 06/04/2021, 09:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sekolah tatap muka secara terbatas menjadi momentum untuk kembalikan semangat belajar para siswa di Indonesia.

Setelah satu tahun lebih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Mendikbud: Jangan Paksa Orangtua Agar Siswa Jalani Sekolah Tatap Muka

"Pembelajaran tatap muka terbatas menjadi suatu momentum untuk mengembalikan semangat belajar kembali," ucap Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf, melansir laman GTK Kemendikbud, Selasa (6/4/2021).

Dede berharap, jangan sampai anak-anak Indonesia terlalu asyik di rumah. Pada akhirnya mereka kehilangan kesempatan untuk sekolah.

Dia menyebut, perlu koordinasi semua pihak dalam menjalankan sekolah tatap muka secara terbatas.

Dede juga mengimbau rekan-rekan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk selalu melakukan pengawasan dalam pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas.

"Kami juga mengharapkan ada pantauan dari teman-teman DPRD di daerah untuk lebih aktif melakukan fungsi controlling dan pengawasan," jelasnya.

Tak bisa digantikan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim pernah menyatakan, sekolah tatap muka memang sulit untuk digantikan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu dikarenakan banyak sekali dampak negatif yang berkepanjangan dengan dilakukannya PJJ, seperti putus sekolah, penurunan capaian belajar, kekerasan pada anak, dan sebagainya.

Baca juga: Mendikbud: Sekolah Tatap Muka Tidak Bisa Digantikan

"Memang PJJ untuk kesehatan dan keselamatan serta tumbuh kembang dan hak anak. Tapi, manfaat sekolah tatap muka kenyataannya sulit untuk digantikan dengan PJJ," ucap Nadiem.

Untuk diketahui, Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan timur Asia dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.

Sementara sebanyak 23 negara lainnya sudah membuka sekolah tatap muka.

UNICEF menyebut bahwa anak-anak yang tidak dapat mengakses sekolah tatap muka secara langsung, maka akan semakin tertinggal.

Itu dampak terbesar yang dirasakan oleh anak-anak yang paling termarjinalisasi.

"Sebesar 85 persen negara di Asia Timur dan Pasifik telah membuka belajar tatap muka. Berdasarkan kajian UNICEF, pemimpin dunia diimbau agar membuka sekolah tatap muka," jelas dia.

Target vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan harus menjalankan vaksinasi terlebih dahulu sebelum membuka sekolah tatap muka.

Pemerintah menargetkan vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan bisa selesai di akhir Juni 2021.

Dengan begitu semua sekolah sudah menjalankan tatap muka di Juli 2021.

Baca juga: Juli 2021, Mendikbud: Semua Sekolah Sudah Buka Belajar Tatap Muka

"Jadi bukan di Juli 2021 bisa menjalankan sekolah tatap muka, bisa dari sekarang. Tapi, yang benar harapannya semua sekolah sudah jalankan tatap muka di Juli 2021," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com