Selain itu, pola pikir berkembang juga berperan membuka diri terhadap kesempatan dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di perjalanan dalam mencapai tujuan.
Hal ini penting agar kita tidak terjebak dalam sebuah tujuan yang tidak ada habisnya dan juga bisa mengenali batasan-batasan dimana kita harus berhenti mencoba hal yang sama.
Dengan pola pikir growth, menurut Dweck, seseorang meyakini bahwa intelegensi dapat terus dikembangkan, sehingga mendorong orang tersebut untuk terus belajar, berani menghadapi tantangan, terus berusaha, dan mampu mengambil pelajaran dari kesuksesan orang lain.
Semua itu adalah hal-hal yang dibutuhkan untuk tetap memiliki kegigihan yang tinggi dalam rangka mencapai target dan tujuan hidup.
Semenjak Duckworth menerbitkan hasil riset dan bukunya mengenai kegigihan, popularitas kegigihan memang semakin meningkat. Bahkan beberapa perusahaan ternama sudah melihat kegigihan sebagai salah satu karakter yang perlu diinternalisasi di dalam perusahaannya.
Growth Center sendiri telah mengembangkan Growth Inventory, yaitu alat ukur untuk mengidentifikasi beberapa karakteristik yang dibutuhkan seseorang untuk mampu menghadapi situasi kompleks yang penuh ketidakpastian dan penuh dengan perubahan yang cepat.
Alat ukur ini dikembangkan salah satunya dengan mengadaptasi konsep kegigihan dari Angela Duckworth. Nah, untuk kamu yang ingin mengetahui grit atau kegigihanmu, silakan cek dan klik di sini.
(*Arki Sudito - Co-founder & CEO Growth Center dan Alistair Tody - Consultant Growth Center | Growth Center, HR Business Accelerator - membantu individu menemukan dan mengembangkan potensi diri, agar menjadi versi terbaik diri mereka | Powered by Kompas Gramedia)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.