Oleh: Andrea Lusi Anari*
KOMPAS.com - Mencapai tujuan hidup bagaikan mengikuti lari maraton, membutuhkan kesetiaan pada tujuan yang ingin kita capai, serta membutuhkan konsistensi minat dan ketekunan di dalam mencapainya.
Tujuannya supaya kita mampu menghadapi berbagai tantangan dan halangan dalam perjalanan kita. Oleh sebab itu, bakat dan intelegensi yang kita miliki ternyata tidak cukup membuat kita mampu mencapai tujuan jangka panjang.
Kita perlu memiliki kegigihan atau grit, yaitu konsistensi minat dan ketekunan, yang membuat kita mampu setia dan gigih mencapai tujuan jangka panjang.
Dengan kata lain, terdapat dua unsur penting dalam kegigihan, yaitu konsistensi minat (passion) dan ketekunan (perseverance).
Nah, bagaimana bila Anda belum dapat menjawab pertanyaan di paragraf pertama tadi? Atau Anda bisa menjawabnya tetapi merasa tidak memiliki kegigihan yang cukup untuk mengejar minat dan mewujudkan tujuan hidup?
Angela Duckworth, dalam bukunya "Grit, The Power of Passion and Perseverance", menjelaskan bahwa kegigihan dapat dikembangkan.
Meskipun faktor bawaan dapat memengaruhi kondisi kegigihan seseorang, namun pada dasarnya kegigihan dapat ditumbuhkan.
Oleh sebab itu, setiap orang punya kesempatan untuk mengembangkannya. Duckworth, dalam bukunya Grit, The Power of Passion and Perseverance, menjelaskan bahwa kegigihan harus dikembangkan dari dua sisi, yaitu dari dalam diri sendiri (inside-out) dan dari lingkungan (outside-in).
Mengembangkan kegigihan dari dalam diri sendiri dapat dimulai dengan menjalankan beberapa langkah awal yang direkomendasikan oleh Duckworth sebagai berikut:
Baca juga: Seberapa Gigih Mahasiswa di Indonesia? Ini Kata Survei!
Banyak orang mengalami kesulitan saat harus menentukan peminatan mereka secara
spesifik, misalnya ketika harus menentukan jurusan sekolah atau pilihan karier. Hal ini terjadi karena minat tidak timbul secara otomatis di dalam diri kita.
Minat dapat dikenali dan dikembangkan seiring dengan perjalanan hidup kita melalui kegiatan-kegiatan yang kita jalani maupun melalui peristiwa-peristiwa hidup yang kita alami.
Seseorang membutuhkan waktu, ketekunan, dan kerja keras untuk dapat mengenali minat (interest) dan menumbuhkannya menjadi minat yang konsisten dalam jangka waktu panjang (passion).
Lalu, bagaimana caranya mengenali minat? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda dapat menjawab pertanyaan ini: “dapatkah Anda menyebutkan sesuatu hal yang selalu Anda
minati, atau selalu Anda kejar untuk mencapainya, tanpa rasa bosan?”
Jika kita kesulitan menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat memulai dengan mengingat-ingat kembali peminatan atau hobi kita di masa kecil atau remaja.