Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wolf Moon" Capai Puncaknya Malam Ini, Cek Prakiraan Waktu dan Dampaknya

Kompas.com - 25/01/2024, 20:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.comBulan purnama pertama tahun ini, yang dikenal sebagai Wolf Moon, akan muncul pada Kamis (25/1/2024) malam hingga Jumat (26/1/2024) dini hari.

Dikutip dari NASA, Wolf Moon merupakan penyebutan untuk Bulan purnama Januari yang menggambarkan Bulan purnama kedua di musim dingin.

Selain itu, konon katanya, pada waktu Bulan purnama tersebut juga akan terdengar lolongan serigala dari luar desa. Itulah mengapa, purnama ini disebut dengan Wolf Moon.

Lantas, kapan waktu puncak bulan purnama terjadi?

Baca juga: Mekkah Menghijau Lebih dari 600 Persen dalam 5 Bulan Terakhir, Apa Penyebabnya?

Waktu puncak untuk melihat Bulan purnama

Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto mengatakan, waktu puncak untuk melihat Bulan purnama di Indonesia adalah pada Jumat (26/1/2024) pukul 00.54 WIB.

Selain itu, fenomena ini bisa disaksikan secara langsung tanpa harus menggunakan alat khusus.

"Bisa dilihat langsung dan tidak perlu kacamata khusus untuk melihat Bulan purnama. Tapi kalau gerhana Matahari itu pakai kacamata khusus," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Meski demikian, teleskop atau teropong dapat membantu Anda untuk melihat lebih jelas Bulan dan detail permukaannya.

Selain itu, periksa prakiraan cuaca untuk informasi rinci tentang seberapa cerah langit malam nanti.

Baca juga: 5 Negara yang Berhasil Mendarat di Bulan, Terbaru Ada Jepang

Dampak Bulan purnama

Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, Bulan purnama dapat berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi banjir pesisir (rob).

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia seperti pesisir Banten, Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku Utara.

"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

"Beberapa seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," sambungnya.

Pasalnya, ketika Bulan dalam fase purnama, maka air laut pada bagian Bumi yang menghadap ke Bulan akan mengalami kenaikan permukaan tertinggi.

Sedangkan pada bagian yang membelakangi, permukaan air laut mengalami penurunan terdalam.

Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut akibat Bulan purnama tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com