Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo dan Anies Saling "Buka Kartu" di Debat Capres-Cawapres...

Kompas.com - 13/12/2023, 10:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beragam momen menarik yang tercipta selama debat perdana calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Selasa (12/12/2023) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.

Salah satu momen tersebut adalah ketika Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saling "membuka kartu" satu sama lain.

Hal ini bermula ketika Anies mendapatkan pertanyaan dari moderator terkait penguatan partai politik (parpol) yang disebut menjadi salah satu pilar demokrasi di Indonesia.

Dalam jawabannya, Anies sempat menyinggung tiga aspek penting demokrasi yang kini dianggapnya bermasalah. 

"Satu, adanya kebebasan berbicara. Yang kedua, adanya oposisi yang bebas untuk mengkritik pemerintah dan menjadi penyeimbang pemerintah. Yang ketiga, adanya proses pemilu (dan) proses pilpres yang netral yang transparan, jujur, (dan) adil," kata Anies.

Baca juga: Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid yang Disebut Anies dalam Debat Capres

Prabowo ungkit Pilgub DKI Jakarta 2017

Prabowo menanggapi pernyataan itu dengan mengungkit pencalonan Anies dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Menurutnya, pernyataan Anies soal tiga aspek demokrasi yang kini bermasalah, merupakan hal yang berlebihan.

“Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu dan ini, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa,” ucap Prabowo.

“Saya yang mengusung Bapak, kalau demokrasi kita tidak sejalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur,” lanjutnya.

Menteri Pertahanan itu menilai, pihaknya tak mungkin bisa memenangkan Anies pada Pilgub DKI Jakarta 2017, jika Presiden Joko Widodo seorang otoriter.

Saat Pilgub DKI Jakarta 2017, Gerindra masih berada pada barisan partai oposisi. Mereka kemudian mengusung Anies untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung oleh partai penguasa, PDI-P.

“Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” kata Prabowo.

Baca juga: Kasus Tewasnya Mega Suryani Dewi, Disebut Anies dalam Debat Capres

Anies ungkap alasan Prabowo masuk pemerintah

Menanggapi hal itu, Anies pun berbalik menyerang Prabowo.

Bahkan, ia sempat mengungkap alasan Prabowo bergabung dengan pemerintah, meski sempat menjadi oposisi selama lima tahun.

“Karena itu, oposisi itu penting dan sama-sama terhormat, sayangnya tidak semua orang tahan untuk menjadi oposisi. Seperti disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi,” ungkap Anies.

“Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha, karena itu harus berada dalam kekuasaan,” tambahnya.

Anies pun menutup pernyataannya dengan menekankan bahwa kekuasaan merupakan mandat yang diberikan oleh masyarakat.

“Kekuasaan lebih dari soal bisnis, kekuasaan lebih dari soal uang, kekuasaan adalah soal kehormatan untuk menjalankan kedaulatan rakyat,” katanya.

Baca juga: Profil Ignasius Jonan, Sosok yang Disebut Anies Akan Dilibatkan Lagi dalam Pembangunan Transportasi Kereta Api

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com